tag:blogger.com,1999:blog-73809888162692783852024-02-18T18:45:46.195-08:00SMPN 1 SURIAN KAB SUMEDANGSekolah yang berada di ujung utara kota SumedangSMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-11764677272502020632011-04-15T09:42:00.000-07:002011-05-15T09:46:55.981-07:00Melintasi hutan demi sebuah cita-citaDemi menggapai sebuah cita-cita menjadi orang yang sukses, Rini seorang siswa kelas 9 SMPN 1 Surian – Sumedang ini harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer setiap hari dari rumahnya di Dusun Cimuncang, Desa Surian, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang ke sekolahnya. … <a href="http://suryanuloh.wordpress.com/2011/03/24/melintasi-hutan-demi-sebuah-cita-cita/">Continue reading →</a>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-9296630059478175972009-11-05T10:01:00.000-08:002009-11-05T10:03:28.656-08:00SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-78806534329869422972009-11-05T10:00:00.002-08:002009-11-05T10:01:23.140-08:00Kegiatan SiswaSMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-73138283469730076592009-11-05T10:00:00.001-08:002009-11-05T10:00:53.359-08:00Profil Guru dan KaryawanSMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-27846898249822416052009-11-05T09:59:00.000-08:002009-11-05T10:00:06.474-08:00Kegiatan SekolahSMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-46487051468889545732009-11-05T09:58:00.000-08:002009-11-08T01:49:48.299-08:00Profil Sekolah<a href="http://smpn-1surian.blogspot.com/2009/11/profil-sekolah-1.html">PROFIL SMP NEGERI 1 SURIAN</a>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-10242650293691619352009-11-05T09:56:00.000-08:002009-11-05T09:58:05.845-08:00VISI MISISMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-5502295017543951482009-11-04T23:06:00.000-08:002009-11-04T23:07:12.435-08:00Plato dan Gurunya<div style="text-align: justify;">Saya suka banget deh sama cerita Plato ini, isinya tentang cinta dan perkawinan. Mungkin dah pada tau juga kali yah dengan ceritanya, tapi ga da salahnya kali ya kalo saya sharing, hehe…Gini ceritanya…<br /><br />Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Eh, Guru cinta itu apa siyy? Bagaimana saya bisa menemukannya?<br /><br />Gurunya menjawab, “Hmmm, begini deh…lihatlah ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta” Lalu Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.<br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Gurunya bertanya, “Loh kok?? Mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Plato menjawab, “Habisnya…aku kan hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik), sebenarnya sih tadi aku udah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Gurunya kemudian menjawab “Jadi ya… itulah cinta”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Terus Guru,.. kalo perkawinan itu apa dong? Bagaimana saya bisa menemukannya?”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Gurunya pun menjawab “Eh, kamu lihat sana deh…ada hutan yang subur didepan kaaan?, nah kamu berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, paling segar, paling subur, pokoknya menurut kamu paling yahuud deh, nah ayo kamu lekas pergi sana”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Malah menurut gurunya itu pohon sangatlah biasa saja.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Gurunya bertanya penasaran, “Nah looh? Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Gurunyapun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan”</span><br /><span id="fullpost"></span><br /> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyasi </span></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-64130436180879226892009-11-04T23:02:00.001-08:002009-11-04T23:04:09.683-08:00Intermezo : Antara Buaya Darat dan Lubang Buaya<span class="post-labels"> </span> <div class="post uncustomized-post-template"> <br /><div class="post-body"> <p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAU7AFa1YHWt8v8H_sK8Qr4aT-rM-4v1SF19kT9bDwYkPFcq7bWgd8Yp8fJe3t1rUUXE6dTgW3FrqX5Ul4q7xKSDvJInjOco6pXr_7KbupKiinPTXMOGv-0RvtbfPWHiDCSdK8MWuaFIYG/s1600-h/Lyle,+Lyle+Crocodile.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAU7AFa1YHWt8v8H_sK8Qr4aT-rM-4v1SF19kT9bDwYkPFcq7bWgd8Yp8fJe3t1rUUXE6dTgW3FrqX5Ul4q7xKSDvJInjOco6pXr_7KbupKiinPTXMOGv-0RvtbfPWHiDCSdK8MWuaFIYG/s200/Lyle,+Lyle+Crocodile.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321687708260359730" border="0" /></a><br /><br />Membaca judul di atas, pesan saya hanya satu : JANGAN terburu-buru untuk menilai bahwa tulisan ini ngeres, amoral, bejat, brengsek dan segala titel-titel buruk lainnya. Jangan terlalu tergesa untuk kemudian berasumsi, apalagi menjustifikasi bahwa saya sengaja menciptakan stigma negatif atas berbagai realitas yang paradoks di tengah himpitan kesadaran kolektif kita. Tulisan tak berarti ini, sebenarnya tidak lebih hanyalah letupan-letupan imaji yang tiba-tiba jenaka. Meloncat dari ruang kebekuan pikiran yang sesak oleh aporia hidup. Dari cipratan bahasa, lalu masuk pada dunia semantik yang kadang memang membingungkan.<br /><br />Diksi buaya darat memang marak dan hampir menjadi trend ideologi kaum maskulin belakangan ini. Buaya darat bahkan hampir menjelma dogma dan ajaran yang menakutkan, terlebih bagi mereka yang pernah menjadi korban kebuasan dan kebiadaban sang buaya. Semacam dejavu dan bayang-bayang masa lalu yang kemudian menghantui setiap jengkal perjalanan yang mereka tempuh. Ya, buaya darat adalah metafor yang diciptakan kaum hawa untuk memercikkan kobaran kekecewaan dan pengkhianatan cinta.<br /><br />Bearawal dari perjalanan wisata ke pulau Bali beberapa minggu yang lalu, sebuah catatan kecil telah membuat saya berfikir bahwa kekuatan hidup adalah bahasa. Bahasa mampu mempengaruhi kesadaran kognitif-interpretatif kesehartian kita. Maka, tidak berlebihan bila kemudian Jean Francois Loytard memahami kekuasaan sebagai ’sebuah permainan bahasa’ (language games). Di dalamnya berkelindan berbagai bentuk permainan bahasa yang saling menghegemoni dan men-counter-hegemoni. Setiap hegemoni bahasa selalu memunculkan perlawanan atas proses tersebut, sehingga struktur bahasa mengalami pergeseran makna mendasar yang semakin lama semakin mengukuhkan bahasa sebagai simbol kekuasaan tadi. Bahasa bukan semat-mata alat komunikasi atau sebuah sistem kode atau nilai yang secara sewenang-wenang menunjuk pada realitas monolitik, tetapi ia adalah representasi dari realitas sosial, bahkan realitas itu sendiri.<br /><br />Kasus ”Buaya Darat” dan ”Lubang Buaya” barangkali dapat dijadikan contoh konkret, dimana sebuah stigma dan citra-citra negatif memang selalu diciptakan untuk membentuk opini umum yang pada gilirannya akan menyeruak ke dalam kesadaran kita, lalu menjadi pola yang saling men-counter dan cenderung tarik-menarik antara buaya darat vis-a-vis lubang buaya.<br /><br />Maka, adalah kejenakaan yang ”wajar” bila kemudian salah satu teman saya berujar : ”mengapa kaum laki-laki dainggap buaya darat”, lalu yang lain menanggapi, ”karena perempuan adalah lubang buaya”.</p> </div> <div class="post-footer"> <p class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyasi </span> <span class="post-timestamp"> at</span></p></div></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-35628875348669316542009-11-04T23:01:00.000-08:002009-11-04T23:02:07.619-08:00Gambar Lucu dan Potret Kejenakaan<p>Entah, kenapa sesuatu yang berbeda kadang membuat kita tertawa, meski kadang kita tidak mengerti mengapa harus tertawa dan dari segi apakah sesuatu itu mengharuskan kita tertawa. Tapi, postingan kali ini saya tidak akan membahas masalah "tertawa" terlalu jauh, apalagi menyangkut persoalan teori, rumusan konseptual dan term-term filosofis, misalnya. Di sini saya hanya akan berbagi gambar-gambar menarik, lucu dan sekaligus aneh. Sesutu yang tak wajar, tapi benar-benar terjadi.<br /><br />Silahkan sobat nikmati gambar-gambar lucu berikut, terserah apakah sobat mau tertawa atau bahkan jengkel....<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht22qFETkci-tbEQgL16HM2KEeYeuqZaxEDSvLk4qeL2rENfAygOzLYrCzTi35iX7pN26DtR-0nDdoTTROq0RBMxcvl4jMNLSD7Pa6QZAWOphdeTYqOE6N0iUHq2G1bbaNX8olUZX1eUD9/s1600-h/pala'+rajeh.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht22qFETkci-tbEQgL16HM2KEeYeuqZaxEDSvLk4qeL2rENfAygOzLYrCzTi35iX7pN26DtR-0nDdoTTROq0RBMxcvl4jMNLSD7Pa6QZAWOphdeTYqOE6N0iUHq2G1bbaNX8olUZX1eUD9/s400/pala'+rajeh.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220099490541842" border="0" /></a><br /><br /><br />Jika sobat masih penasaran dengan gambar-gambar unik dan lucu lainnya, silahkan buka di bawah ini. Ada hampir 30-an foto lain yang tak kalah seru yang bisa sobat nikmati....<br /><br /></p><div style="text-align: center; display: none;"><button type="button" class="button" onclick="this.parentNode.parentNode.childNodes[1].style.display = ''; this.parentNode.style.display = 'none';" title="Click to show the spoiler."><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-size: 100%;"><b>Klik disini untuk melihat keseluruhan gambar!!</b></span></button></div><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht22qFETkci-tbEQgL16HM2KEeYeuqZaxEDSvLk4qeL2rENfAygOzLYrCzTi35iX7pN26DtR-0nDdoTTROq0RBMxcvl4jMNLSD7Pa6QZAWOphdeTYqOE6N0iUHq2G1bbaNX8olUZX1eUD9/s1600-h/pala'+rajeh.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht22qFETkci-tbEQgL16HM2KEeYeuqZaxEDSvLk4qeL2rENfAygOzLYrCzTi35iX7pN26DtR-0nDdoTTROq0RBMxcvl4jMNLSD7Pa6QZAWOphdeTYqOE6N0iUHq2G1bbaNX8olUZX1eUD9/s400/pala'+rajeh.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220099490541842" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOiI8Gzwn2Jy6NhadsDefEELpwrMo-gco1U8OxXB9xh-SxOMbxN1nJrM9YLfOTU9bKcb42k5O4NIN2q1XqFOBkdm3ew_EOBN7-NW6DtOoUxCFeFLVkLTfFBmsV7JwcIb-27mhGpVlNTiHZ/s1600-h/kasihan+qm+dik...jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOiI8Gzwn2Jy6NhadsDefEELpwrMo-gco1U8OxXB9xh-SxOMbxN1nJrM9YLfOTU9bKcb42k5O4NIN2q1XqFOBkdm3ew_EOBN7-NW6DtOoUxCFeFLVkLTfFBmsV7JwcIb-27mhGpVlNTiHZ/s400/kasihan+qm+dik...jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353219691495231298" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixlF4I8E5_RYin4EeDZy_TI0wEQH-Xe2LayeVM2066GX2i5Kj-A8U9nNUYWo8V5b2ixNtnuzyN8xwS3uvOCgTkrDm4XtbieHWuJlEsky6XYWMXpxVDKLd-mJXuu9xoa19tXSGfvOANxe0b/s1600-h/2.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixlF4I8E5_RYin4EeDZy_TI0wEQH-Xe2LayeVM2066GX2i5Kj-A8U9nNUYWo8V5b2ixNtnuzyN8xwS3uvOCgTkrDm4XtbieHWuJlEsky6XYWMXpxVDKLd-mJXuu9xoa19tXSGfvOANxe0b/s400/2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353214828461693778" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3xxB_0AJStOeCa_EgDAjbCMb_AMtbDBihOwRzI3C0fuITdjR538AIvRQKZf4EJ38TuNQx4gukSj1KUFLQ5MmC_LGCo01GnMDb8Zo3RC84MI97G6CA_s_WHK9X8R2enFV6D20WY5qSi75/s1600-h/1.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3xxB_0AJStOeCa_EgDAjbCMb_AMtbDBihOwRzI3C0fuITdjR538AIvRQKZf4EJ38TuNQx4gukSj1KUFLQ5MmC_LGCo01GnMDb8Zo3RC84MI97G6CA_s_WHK9X8R2enFV6D20WY5qSi75/s400/1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353214685937546050" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA-gpQqCufVz5_Zewl4-_KVNWhMWjqR6uo9fImnAHJ0xa5ZpFz8XdZE5F4v_bGtezVuXQ5TJYvR0cMl-beUyBecLHu_qgrWF9NfiCG5FJTxE32nMIZVgxgPvpFsPVt2jYLNUeCOMLc_b7a/s1600-h/6.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA-gpQqCufVz5_Zewl4-_KVNWhMWjqR6uo9fImnAHJ0xa5ZpFz8XdZE5F4v_bGtezVuXQ5TJYvR0cMl-beUyBecLHu_qgrWF9NfiCG5FJTxE32nMIZVgxgPvpFsPVt2jYLNUeCOMLc_b7a/s400/6.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353215273528929234" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS27wVL9KQUgU8JWjkVi0CaXnraLBHV58x1hR62RVpbVDRO0f2iKelcIfyh0ESrvweJh7mJD11khIYaRO7ryQ_gcwu-YFJ1me-w7pK-RJDdEHsvOfg9OU7zkwLRVOLtCXXWfPZWBCCySI0/s1600-h/5.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS27wVL9KQUgU8JWjkVi0CaXnraLBHV58x1hR62RVpbVDRO0f2iKelcIfyh0ESrvweJh7mJD11khIYaRO7ryQ_gcwu-YFJ1me-w7pK-RJDdEHsvOfg9OU7zkwLRVOLtCXXWfPZWBCCySI0/s400/5.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353215186614935938" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnZ6uJnNSO9hWRZLFCG5DJFL2eD70mLibHp1LHbc6L-eG0_QbYzQcnOVCcxngEOEASXzDYFt2eaDROAPCEzPOlOhBxy3OUHisF6mLJOLUtWLBJ5SBgh4iNjt6mc8BUQeHymEhC5Xm2N8sI/s1600-h/4.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnZ6uJnNSO9hWRZLFCG5DJFL2eD70mLibHp1LHbc6L-eG0_QbYzQcnOVCcxngEOEASXzDYFt2eaDROAPCEzPOlOhBxy3OUHisF6mLJOLUtWLBJ5SBgh4iNjt6mc8BUQeHymEhC5Xm2N8sI/s400/4.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353215089683680082" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtSsgHQf40c5rCSuB8hWcabpyoUyXknwqBa7viVovTdUs67Aqz5CrdVILePyJICwUpF1atewyw8MgdhWNeZX_tmcHu2qoNGzCXi0d4QM87WJnOPBlYUTnoCrAaRHrvNjypN9bmCEXPyemn/s1600-h/3.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtSsgHQf40c5rCSuB8hWcabpyoUyXknwqBa7viVovTdUs67Aqz5CrdVILePyJICwUpF1atewyw8MgdhWNeZX_tmcHu2qoNGzCXi0d4QM87WJnOPBlYUTnoCrAaRHrvNjypN9bmCEXPyemn/s400/3.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353214975202426562" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhZsJ-uu-UQK3pV2sYUqhExNqC8t1XBFQXDMJwJ3oZ_PRfUlmLPJKKhEw23OvAnc3aqawhKoifX0nF_wAmFwop-HNyCQRqNaSLZkS9sm3DxMnwMN8XSQ2iCt4QOoTvzJTm00H4FODoL7dK/s1600-h/44.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhZsJ-uu-UQK3pV2sYUqhExNqC8t1XBFQXDMJwJ3oZ_PRfUlmLPJKKhEw23OvAnc3aqawhKoifX0nF_wAmFwop-HNyCQRqNaSLZkS9sm3DxMnwMN8XSQ2iCt4QOoTvzJTm00H4FODoL7dK/s400/44.jpeg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDfPI1vuUgpkGDJvL54scKvz3xt9hYE9lR8e51_68Glj2bT3yoUm-LlSdZW9B6oEz1JiacK2OJZFJc83dLNRJtERp-_B6RHVlGsYLd0fvnxfy_kVXk22TlqEGGOSlaI11vpLQrbCP41NqK/s1600-h/22.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDfPI1vuUgpkGDJvL54scKvz3xt9hYE9lR8e51_68Glj2bT3yoUm-LlSdZW9B6oEz1JiacK2OJZFJc83dLNRJtERp-_B6RHVlGsYLd0fvnxfy_kVXk22TlqEGGOSlaI11vpLQrbCP41NqK/s400/22.jpeg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNrIrndluTQO7M9n_KcnoNVAisKNCSYz3TVLw3U3c9LaTGeDJhSDFjlhyphenhyphenkFXNlgT5_c447RoWfGw9221ZFnwOdPqnWt-Zm_SlyazF_2SaAzcgOvivJa4JUmTCKKYvSD-Z8nQ8qucb01yCC/s1600-h/9.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNrIrndluTQO7M9n_KcnoNVAisKNCSYz3TVLw3U3c9LaTGeDJhSDFjlhyphenhyphenkFXNlgT5_c447RoWfGw9221ZFnwOdPqnWt-Zm_SlyazF_2SaAzcgOvivJa4JUmTCKKYvSD-Z8nQ8qucb01yCC/s400/9.jpeg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJdeYsPWdWT7lQDgyjYnPR6FLD8RV4leN26TXEVxgN-ufm7E5V2oHRwcf2U3vM6Pge-7tygz7hjjiqJgu4XlXrKnAOMkyurenfDcAjoSBOm9ZjvpCqnkkbiTzjgNI74-h-w-yJlxWDXF1h/s1600-h/8.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJdeYsPWdWT7lQDgyjYnPR6FLD8RV4leN26TXEVxgN-ufm7E5V2oHRwcf2U3vM6Pge-7tygz7hjjiqJgu4XlXrKnAOMkyurenfDcAjoSBOm9ZjvpCqnkkbiTzjgNI74-h-w-yJlxWDXF1h/s400/8.jpeg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitG4k-q8aJnRt6bu3CWRNPfdGlheKVL_NA9vTggkXp2Zp6_7TWLBA27MdqfX9_9WL01RxZJJ9UJO38YscfXXgwfErrcNqFEeUQ64e_6spKXtdDeT1I-aC4sFcosodA8yr0x0LN0OgG7ANp/s1600-h/gambar-lucu-pagar-unik6.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitG4k-q8aJnRt6bu3CWRNPfdGlheKVL_NA9vTggkXp2Zp6_7TWLBA27MdqfX9_9WL01RxZJJ9UJO38YscfXXgwfErrcNqFEeUQ64e_6spKXtdDeT1I-aC4sFcosodA8yr0x0LN0OgG7ANp/s400/gambar-lucu-pagar-unik6.jpg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV1Xi_KPlO5g4xHW-lTraVORO_cXXGATz99W_Bkb3WqAkSDEd6idmoOIXYGyDEjmg6WTCaVpBrC0TgG1FgnR4SuzWw1xbf85kfz_vKHY3a8f-aownwxUSF_NnmcrmnRzGWv5hW2v1KHqBc/s1600-h/gambar-lucu-pagar-unik4.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV1Xi_KPlO5g4xHW-lTraVORO_cXXGATz99W_Bkb3WqAkSDEd6idmoOIXYGyDEjmg6WTCaVpBrC0TgG1FgnR4SuzWw1xbf85kfz_vKHY3a8f-aownwxUSF_NnmcrmnRzGWv5hW2v1KHqBc/s400/gambar-lucu-pagar-unik4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353219257572138482" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0znAxmYy4BahhX8ItWvkMrxkVhYxH9bYaly0lHD5gTdBPE37Vt2ROmhqL9DhyphenhyphenbVkJ_gSgBKpBrWx5K-NbF8VQyQXWJoVRWmxrdG7XKRHkuYbqByrkF06vohKwkVJGr6JPZji3L5p40Xs2/s1600-h/calon+derktur.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0znAxmYy4BahhX8ItWvkMrxkVhYxH9bYaly0lHD5gTdBPE37Vt2ROmhqL9DhyphenhyphenbVkJ_gSgBKpBrWx5K-NbF8VQyQXWJoVRWmxrdG7XKRHkuYbqByrkF06vohKwkVJGr6JPZji3L5p40Xs2/s400/calon+derktur.jpg" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo2LFXql3S0rBE7ivSVmKEHFORbDwpWsxAakq7NfsOX5quNL4MSJfWEiiRJrqBHRHE39itSiLnIS8ex7LnVJLsFGJSfwJGS-ohjvSlJryunCYeWZZtB5lNuSn6U_Mr0GU82YRagQNFngE-/s1600-h/c.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo2LFXql3S0rBE7ivSVmKEHFORbDwpWsxAakq7NfsOX5quNL4MSJfWEiiRJrqBHRHE39itSiLnIS8ex7LnVJLsFGJSfwJGS-ohjvSlJryunCYeWZZtB5lNuSn6U_Mr0GU82YRagQNFngE-/s400/c.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353217324125651778" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp2wSzZ5v2ziO4oJ6LYw7RlWKVcjKgNBDqsGdOk_UXm8W03ZUEG6ooY2Vikb9vbWHGj81YRuhmgUsPEmzWiDkAhYkkA7Z-zgh-m3n1uE_Phxx9DZvfMmZ-ow0Au3bfpXhCm2LUPcAXxP9c/s1600-h/b.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp2wSzZ5v2ziO4oJ6LYw7RlWKVcjKgNBDqsGdOk_UXm8W03ZUEG6ooY2Vikb9vbWHGj81YRuhmgUsPEmzWiDkAhYkkA7Z-zgh-m3n1uE_Phxx9DZvfMmZ-ow0Au3bfpXhCm2LUPcAXxP9c/s400/b.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353217186796766034" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDY8UqVhUdWfO0rsnWqk3tC5x8MfUkP5SLsOSqH-6OoQ3P9iO6N8hAg9xE6gwXO9QXWW81NhTPIZsW2DlhMYvgSzl5wilJc9w_epdYIe4bNZK9-zUCJmdXUog9y_hophRlyESi8GvMxB99/s1600-h/a.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDY8UqVhUdWfO0rsnWqk3tC5x8MfUkP5SLsOSqH-6OoQ3P9iO6N8hAg9xE6gwXO9QXWW81NhTPIZsW2DlhMYvgSzl5wilJc9w_epdYIe4bNZK9-zUCJmdXUog9y_hophRlyESi8GvMxB99/s400/a.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353217077491638818" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFu2wicVEz6KNLS3wMa2XFKNP3FP5odSehyphenhyphenySmnSQJis6Nt4wACJG8-MFbjdnJKWYhMGSzc3RjhKnXAteQo9dhHHoVWomZGRiRzK7G6eOhGZB2l_9Wu-v2xBJwRhgKFTkEuW80ZD8aHHfZ/s1600-h/Strategi+marketingg.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFu2wicVEz6KNLS3wMa2XFKNP3FP5odSehyphenhyphenySmnSQJis6Nt4wACJG8-MFbjdnJKWYhMGSzc3RjhKnXAteQo9dhHHoVWomZGRiRzK7G6eOhGZB2l_9Wu-v2xBJwRhgKFTkEuW80ZD8aHHfZ/s400/Strategi+marketingg.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220837275535746" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYd2XHxzucmy7ErMHZ4HhovucVaS8CZw_9wzLjsLrQ-hax1zv3Hxk93ovU3qKbVgsauV-fgXr0hPEivygAmdkFqkEkYE_caP3wQbLvNbIdRK-Qt1GD6YaHrJj302xZKnefim06KNrawXrW/s1600-h/tidur+bro.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYd2XHxzucmy7ErMHZ4HhovucVaS8CZw_9wzLjsLrQ-hax1zv3Hxk93ovU3qKbVgsauV-fgXr0hPEivygAmdkFqkEkYE_caP3wQbLvNbIdRK-Qt1GD6YaHrJj302xZKnefim06KNrawXrW/s400/tidur+bro.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220545101840322" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4FdJUk_-ABLhnevK13zFwmv-orcgTuk8E-QnTK9W1VaUb2etP865Tnlrjfbz_quBgXN2j1rnvVwgqBkaTD7RX8YacyqPk6bGZeTtCrcQPnvio_RmZNbE6DJwvPvrbEC-KSVmgYGEqi3N/s1600-h/wah+aku+kok+gak+kehujanan.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4FdJUk_-ABLhnevK13zFwmv-orcgTuk8E-QnTK9W1VaUb2etP865Tnlrjfbz_quBgXN2j1rnvVwgqBkaTD7RX8YacyqPk6bGZeTtCrcQPnvio_RmZNbE6DJwvPvrbEC-KSVmgYGEqi3N/s400/wah+aku+kok+gak+kehujanan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220468434681234" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dir1c0_DQENwWoGnpJP0pR0GSsHAE2ge94CgRQqOM_2dcED9HIJZa7TgVmpJC48Cc7f519Rr2YrC7dICw2GBxxTdYFN6VbMJKPJK47UH-TqeO4m7iiOKP17dDnGnbAZ3KfPv1Kna1i_W/s1600-h/sory+salah+pencet.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dir1c0_DQENwWoGnpJP0pR0GSsHAE2ge94CgRQqOM_2dcED9HIJZa7TgVmpJC48Cc7f519Rr2YrC7dICw2GBxxTdYFN6VbMJKPJK47UH-TqeO4m7iiOKP17dDnGnbAZ3KfPv1Kna1i_W/s400/sory+salah+pencet.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220383248602914" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTzZQut_Fbt55tbuetCQTpCZdOGdjY9FvJP5L3ENtRiFfrL3-n1Qa6R8jOfX4WvA4kQ3j093UcGJZIEpuD96ezlobRJigUw4U_v87P0u3a4a0LU4aj5NOMxaA49qmUa_mExjjqhyVFEMP5/s1600-h/securedownload.jpeg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTzZQut_Fbt55tbuetCQTpCZdOGdjY9FvJP5L3ENtRiFfrL3-n1Qa6R8jOfX4WvA4kQ3j093UcGJZIEpuD96ezlobRJigUw4U_v87P0u3a4a0LU4aj5NOMxaA49qmUa_mExjjqhyVFEMP5/s400/securedownload.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353220304371446978" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivQzT7zB6JF-u73BdGJsDq113-F-Xq2tVE9hv0RuHH8U8dQ7Az4WHzPxpv5JfRK6lqrhYcNhyphenhyphenlyykevtPNKJ8BTDDVrMXB-O5Lyo4ScV2QNzrAw6SlJPsD00qPgAN2XRqKMliNsiduYrrz/s1600-h/pagar+apa+iki.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivQzT7zB6JF-u73BdGJsDq113-F-Xq2tVE9hv0RuHH8U8dQ7Az4WHzPxpv5JfRK6lqrhYcNhyphenhyphenlyykevtPNKJ8BTDDVrMXB-O5Lyo4ScV2QNzrAw6SlJPsD00qPgAN2XRqKMliNsiduYrrz/s400/pagar+apa+iki.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353219962286543378" border="0" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9f6zMbFeFi5E7KkO6f4aGys6KmQ45aEzs6xOyYVilx9bF3pY_L_zfUu0Q3N2uqS5h464ssIDchVCks94t3dZkkDKJvYeOLx0nIOOtSYAQary0skK1NTdMA6wi-u6jRx8UWH29eT8DJFzy/s1600-h/monyet+paling+bahagia+di+duniaa.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9f6zMbFeFi5E7KkO6f4aGys6KmQ45aEzs6xOyYVilx9bF3pY_L_zfUu0Q3N2uqS5h464ssIDchVCks94t3dZkkDKJvYeOLx0nIOOtSYAQary0skK1NTdMA6wi-u6jRx8UWH29eT8DJFzy/s400/monyet+paling+bahagia+di+duniaa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353219799563890786" border="0" /></a>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-56833494500419283592009-11-04T22:52:00.000-08:002009-11-04T22:53:18.342-08:00Lebaran Qurban dan Signifikansinya bagi Transformasi Sosial<div align="center">Setelah beberapa hari saya mudik ke kampong kelahiran, di ujung timur pulau Madura sana untuk ber-idul adlaha bersama keluarga dan sanak famili, ada kerinduan yang mendalam untuk menjenguk para pengunjung diblog ini. Ah, ternyata ada banyak tamu yang mampir. Ada <a href="http://khudorisoleh.blogspot.com/">Pak Khudari Saleh</a> dosen tetap UIN Malang dan tamu-tamu yang lain. Senang rasanya bisa bersapa-ria kembali dengan mereka dalam kebersamaan. <span style="font-style: italic;">Ahlan wa sahlan fi hadzihil mudawaanah …</span></div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Ya, kebersamaan dan silaturrahim merupakan ajaran mulia yang ditanamkan setiap agama, termasuk Islam. Dan, kebetulan kita yang beragama Islam telah melaksanakan ibadah iedul adlha, dengan simbolisasi “pengorbanan” hewan qurban. Inilah yang menjadi alasan utama saya menulis kembali di artikel ini, pasca mudik kemarin. Terlebih setelah mendapat suntikan motifasi dan semangat dari dosen saya, <span style="font-weight: bold;">Pak Nukman, M.Ag</span> yang enerjik dan selalu semangat untuk membimbing anak didiknya.<br /><span id="fullpost"> </span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Iedul Qurban dan Transformasi Sosial.</span></span><br /><span id="fullpost">Dua hari yang lalu, Senin 08 Desember 2008 umat Islam merayakan lebaran qurban (iedul adlha). Bagi setiap agama, hari raya adalah hari istimewa di mana kekudusan Tuhan menjadi sentral pengabdian dan benda-benda di sekelilingnya tiba-tiba menjadi kian nisbi. Hari raya tidak saja mengandung ritus-ritus, tapi juga sarat dengan nilai-nilai. Kesemarakannya tidak saja termanifestasikan dalam bentuk syiar, hiruk-pikuk segala kesibukan, tapi juga dalam diam, dalam bisikan, dan keharuan yang dalam.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Demikian juga Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban, bagi orang beriman, ia menyimpan banyak harapan untuk self cleaning, menjanjikan peleburan jiwa ke dalam proses penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil yang dikumandangkan pada prinsipnya bukanlah apa-apa, melainkan ia hanya sebuah ekspresi ketakjuban, refleksi kekaguman spontanitas, totalitas kepasrahan atau peleburan diri ke alam yang kasat mata namun nyata. Ah, saya sering membayangkan di pojok-pojok kampungku selalu hangar dengan kumandang takbir, tahmid dan tahlil…</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioOM7b8pmkED3hbCywK-WtfenVy2LVANO91Vg5p2SCU_TKMFJdsertJS5uPXHwfw7FaoTwBdgZMIeaL-5saoRa7k8xxP24HeI6F4Bue93IuvXsdFciw9PRS1XlorCy5_2wsUuoJlxGgCP1/s1600-h/qurban.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioOM7b8pmkED3hbCywK-WtfenVy2LVANO91Vg5p2SCU_TKMFJdsertJS5uPXHwfw7FaoTwBdgZMIeaL-5saoRa7k8xxP24HeI6F4Bue93IuvXsdFciw9PRS1XlorCy5_2wsUuoJlxGgCP1/s320/qurban.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278089540249033138" border="0" /></a></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Kalau boleh saya bahasakan bahwa semangat Idul Qurban itu dinamis, maka seharusnya ia tidak hanya berhenti untuk memperkaya horison pengalaman beragama secara individual, tapi juga berlanjut implementasinya pada wilayah sosial-praksis. Dengan kata lain, ia berimplikasi meningkatkan kualitas penghayatan individu terhadap universalitas nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, kedudukan agama bukan semata-mata cultus privatus, tapi juga cultus publicus. Ini yang saya maksudkan dengan “idul qurban sejatinya harus berimplikas pada transformasi sosial dan semangat perubahan”. </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Agama jelas merupakan institusi yang menjadi rujukan referensial pemeluknya dalam rangka mencari sumber-sumber legitimasi. Salah satu bentuknya, biasanya berupa identitas formal, yang seringkali ekspresinya bisa dilihat dalam bentuk sistem upacara dan penyembahan. Ekspresi ini mendapat perhatian yang lebih istimewa, karena para pemeluknya punya keinginan yang menggebu-gebu untuk menampilkannya lebih ke permukaan. Sebabnya satu, ia bukan hanya identitas. Tapi secara umum—untuk membedakannya dengan humanisme yang kering dari unsur-unsur transendental dan eskatologis—ia adalah telah menjadi agama itu sendiri. (untuk masalah ini, silahkan baca <span style="font-weight: bold;">Psikologi Agama</span> tulisan Jalaluddin Rakhmat)</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Dari penjelasan di atas, tampak bahwa Idul Qurban memiliki signifikansi makna yang bisa dijadikan legitimasi bagi terwujudnya obsesi-obsesi sosial. Kebersamaan, kesetiakawanan, solidaritas, menurunnya kesenjangan antarberbagai kelompok masyarakat, tegaknya semangat otonomi, dan pembebasan dalam diri manusia, adalah hal-hal yang sangat mungkin dicarikan justifikasinya pada semangat Idul Qurban.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Tiga Mainstream dan Simbolisme Makna Qurban</span></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;"></span></span><br /><span id="fullpost">Menurut Maksun, dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang --- dalam Opininya di <a href="http://www.sinarharapan.co.id/"> harian Sinar Harapan</a>, salah satu atau bahkan satu-satunya kekuatan Idul Qurban terletak pada fungsi legitimasi simbolisnya. Maka ketika pengorbanan itu diwujudkan dalam bentuk selain menyembelih hewan, maka yang terjadi adalah discontinuity. Artinya, kita sebagai orang Islam akan kehilangan simbol-simbol yang melegitimasi kerja-kerja pengorbanan ibadah kita, peneladanan sikap-sikap yang dicontohkan oleh nabi-nabi terdahulu yang hanif.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Penyembelihan hewan merupakan upaya mencari jejak historis dan tradisi. Ia merupakan eternalisasi kontinuitas hari ini dan kemarin. Dalam merayakan Idul Qurban, ternyata kita tidak cukup hanya dengan mempertahankan “semangat berkorban”, sebagaimana dicontohkan Ibrahim dan Ismail, tapi juga harus tetap mempertahankan “kerja-kerja” pengorbanan sebagaimana dilakukan Ibrahim dan Ismail itu, yang harus kita teladani sepanjang hidup sampai akhir hayat nanti. </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Maka, ketika kita mencoba menelisik lebih jauh tentang dimensi ibadah qurban ini, tampaknya, ia menyimpan tiga hal yang menjadi bagian dari mainstream evolusi kebudayaan, yakni agama, budaya, dan keberlangsungan. Agama mengakomodasi kelahiran dan pelembagaan spiritualitas dan nilai-nilai kebersamaan, pengorbanan, pembebasan, dan solidaritas yang konvergen. Budaya menunjuk pada pelembagaan penyembelihan menjadi semacam tradisi, yang selain kental dengan nuansa lokal, juga cenderung konsentris. Sementara itu, keberlangsungan menunjuk pada kontinuitas dan mengalirnya waktu dalam rentang linear ke depan.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Dari ketiga mainstream tersebut, saya pikir, yang paling penting adalah, bukan konvergensi nilai, tapi konsentrisitas simbol. Artinya, bahwa Idul Qurban–seperti yang berkembang di masyarakat, dan utamanya daerah saya–lebih identik dengan peristiwa budaya daripada peristiwa ritual keagamaan. Dengan kata lain, ia lebih menyerupai momentum sebuah pesta, daripada momentum keinsafan dan keharuan.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Dengan demikian, ada satu kepastian di luar semua itu, yakni bahwa simbol-simbol budaya yang lahir dari basis agama relatif lebih eternal dan mendapatkan apresiasi, dari pada yang lahir melalui mobilisasi kreativitas dan daya cipta manusia semata. </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Epilog ; Agama, Lebaran Qurban, dan Sakralitas</span></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Agama ternyata memuat unsur-unsur sakral. Sementara sakralitas, menurut Emile Durkheim, mampu membangkitkan perasaan kagum, dan karena itu, ia memiliki kekuatan memaksa dalam mengatur tingkah laku manusia serta kekuatan untuk mengukuhkan nilai-nilai moral kelompok pemeluk. Sakralitas pula yang merangsang atribut-atribut agama untuk tetap survive di tengah arus globalisasi dan arus informasi simbol-simbol budaya. Sungguh pun pada dasarnya bukan benda-benda tersebut yang merupakan tanda dari yang sakral, tapi justru berbagai sikap dan perasaanlah yang memperkuat sakralitas tersebut. Sakralitas ini terwujud karena sikap mental yang didukung oleh perasaan.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Oleh karena itu, biarlah sampai kapan pun Idul Qurban dirayakan dan disemarakkan dengan hiruk-pikuk penyembelihan hewan. Ia bukan saja sekadar ornamen dan dekorasi yang melegitimasi keterkaitan organik umat Islam dengan masa lalunya, melainkan juga sejenis segmen yang berputar dalam mainstream evolusi kebudayaan umat manusia, yakni konvergensi, konsentrisitas, dan kontinuitas.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Demikianlah, Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H.</span><br /><span id="fullpost"></span> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyas</span></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-42628365863030967852009-11-04T22:48:00.000-08:002009-11-04T22:49:21.262-08:00Petunjuk Standar Penulisan Karya Ilmiah<div style="text-align: justify;">Pada mata kuliah <a href="http://kuliah.dinus.ac.id/arism/silabus.html">Metodologi Penelitian</a>, kelompok saya kebagian bahasan Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Standar kompetensinya sangat sederhana, yakni mampu memahami aturan, tata cara dan format penulisan karya ilmiah secara umum. Mata kuliah bimbingan <span style="font-weight: bold;">Pak Saifuddin Tole</span> ini, menurut saya sangat menarik. Selain karena beliau memiliki selera humor yang tinggi, mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang paling krusial, karena mau tidak mau, seorang mahasiswa harus menyelesaikan tugas skripsi sebagai persyaratan kesarjanaannya.<br /><span id="fullpost"> </span><br /><span id="fullpost">Maka, mulailah saya mencari referensi yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, baik meminjam di <a href="http://www.sunan-ampel.ac.id/akademik/perpustakaan.php">Perpustakaan</a> kampus, maupun dengan browsing di dunia maya. Untuk mengisi waktu longgar, saya sempatkan memposting bahasan tersebut di blog ini.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju0bMbbuO__7Ru6HNcYdJNPVU7GsfzQk3ef8GTFSB23ddqbW2Kh2KrS9q0jhW3LJ2htWRaxOEqULN1ymR4qTGu6AjWuRps-C5T0tJDeHhNt0sv1g2aXAl-OILoAc8nx-iS0itb_zYTTLEj/s1600-h/karya-ilmiah.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 225px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju0bMbbuO__7Ru6HNcYdJNPVU7GsfzQk3ef8GTFSB23ddqbW2Kh2KrS9q0jhW3LJ2htWRaxOEqULN1ymR4qTGu6AjWuRps-C5T0tJDeHhNt0sv1g2aXAl-OILoAc8nx-iS0itb_zYTTLEj/s320/karya-ilmiah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281249410760294354" border="0" /></a></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">STRUKTUR PENULISAN ILMIAH</span></span><br /><span id="fullpost">Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :</span><br /><span id="fullpost">1. Bagian Awal</span><br /><span id="fullpost">2. Pendahuluan</span><br /><span id="fullpost">3. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori. </span><br /><span id="fullpost">4. Hasil Penelitian dan Analisa Bagian Pokok </span><br /><span id="fullpost">5. Kesimpulan (& Saran) </span><br /><span id="fullpost">6. Bagian akhir</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">1. Bagian Awal<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Bagian Awal, terdiri atas :</span><br /><span id="fullpost">- Halaman Judul</span><br /><span id="fullpost">Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Ilmiah standar sekolah.</span><br /><span id="fullpost">- Lembar Pengesahan</span><br /><span id="fullpost">Dituliskan Judul Tulisan Ilmiah, Nama, Nomor Induk Siswa, Tanggal, dan tanda tangan pembimbing, serta Kepala Sekolah.</span><br /><span id="fullpost">- Abstraksi</span><br /><span id="fullpost">Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.</span><br /><span id="fullpost">- Kata Pengantar</span><br /><span id="fullpost">Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Kepala Sekolah, Ketua Program, Pembimbing, Perusahaan).</span><br /><span id="fullpost">- Daftar Tabel </span><br /><span id="fullpost">- Daftar Gambar Kalau ada </span><br /><span id="fullpost">- Daftar Lampiran </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">2. Pendahuluan<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :</span><br /><span id="fullpost">- Latar Belakang Masalah </span><br /><span id="fullpost">Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.</span><br /><span id="fullpost">- Masalah dan Pembatasan Masalah</span><br /><span id="fullpost">Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji dan bagian mana yang tidak.</span><br /><span id="fullpost">- Tujuan Penulisan</span><br /><span id="fullpost">Menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.</span><br /><span id="fullpost">- Metode Penelitian</span><br /><span id="fullpost">Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data dan cara analisa data.</span><br /><span id="fullpost">Jenis-Jenis Metode Penelitian :</span><br /><span id="fullpost">a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal, web, dll.</span><br /><span id="fullpost">b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.</span><br /><span id="fullpost">c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.</span><br /><span id="fullpost">(Bila penulis melakukan Praktek Kerja, laporan ditulis menurut format penulisan ilmiah).</span><br /><span id="fullpost">- Sistematika Penulisan</span><br /><span id="fullpost">Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">3. Landasan Teori (untuk yang melakukan penelitian)<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori). </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">5. Hasil Penelitian dan Analisa<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab.</span><br /><span id="fullpost">- Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan)</span><br /><span id="fullpost">Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.</span><br /><span id="fullpost">- Analisa dan Pembahasan (Pembahasan)</span><br /><span id="fullpost">Menjelaskan tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data lapangan yang diperoleh dan membahas masalah-masalah yang diajukan.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">6. Kesimpulan (dan Saran)<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.</span><br /><span id="fullpost">- Kesimpulan</span><br /><span id="fullpost">Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.</span><br /><span id="fullpost">- Saran</span><br /><span id="fullpost">Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">7. Bagian Akhir<span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span id="fullpost">- Daftar Pustaka</span><br /><span id="fullpost">Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.</span><br /><span id="fullpost">- Daftar Simbol</span><br /><span id="fullpost">Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">- Lampiran</span><br /><span id="fullpost">Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">TEKNIK PENULISAN</span></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">1. Penomoran Bab serta subbab</span></span><br /><span id="fullpost">- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.</span><br /><span id="fullpost">- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.</span><br /><span id="fullpost">II ………. (Judul Bab)</span><br /><span id="fullpost">2.1 ………………..(Judul Subbab)</span><br /><span id="fullpost">2.2 ………………..(Judul Subbab)</span><br /><span id="fullpost">2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)</span><br /><span id="fullpost">- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.</span><br /><span id="fullpost">- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">2. Penomoran Halaman</span></span><br /><span id="fullpost">- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.</span><br /><span id="fullpost">- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.</span><br /><span id="fullpost">- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel</span></span><br /><span id="fullpost">- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.</span><br /><span id="fullpost">- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">4. Penulisan Daftar Pustaka</span></span><br /><span id="fullpost">- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.</span><br /><span id="fullpost">- Ditulis menurut kutipan-kutipan </span><br /><span id="fullpost">- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik</span><br /><span id="fullpost">- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.</span><br /><span id="fullpost">Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga</span><br /><span id="fullpost">- Gelar tidak perlu disebutkan.</span><br /><span id="fullpost">- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.</span><br /><span id="fullpost">- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.</span><br /><span id="fullpost">- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :</span><br /><span id="fullpost">Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Contoh :</span><br /><span id="fullpost"><span style="font-style: italic;">Buku :</span></span><br /><span id="fullpost">1.Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 1995.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-style: italic;">Anonim :</span></span><br /><span id="fullpost">1.Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-style: italic;">Majalah / Jurnal :</span></span><br /><span id="fullpost">1.Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.</span><br /><span id="fullpost">(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Lebih dari tiga penulis :</span><br /><span id="fullpost">1 Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”, In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">5. Pengutipan</span></span><br /><span id="fullpost">Agar pengutipan menjadi sederhana, judul materi yang diacu tidak perlu diletakkan di bagian bawah pada halaman yang bersangkutan, melainkan cukup dengan memberikan nomor urut acuan dari daftar pustaka, sbb :</span><br /><span id="fullpost">………………..(kutipan)………………… 3. berarti kutipan diambil dari buku ke tiga dari daftar pustaka.</span><br /><span id="fullpost">- Jika kutipan kurang atau sama dari tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi tanda kutip, spasi tetap biasa.</span><br /><span id="fullpost">- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk pada bagian kiri.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">6. Format Pengetikan</span></span><br /><span id="fullpost">- Menggunakan kertas ukuran A4.</span><br /><span id="fullpost">- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm</span><br /><span id="fullpost">Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm</span><br /><span id="fullpost">- Jarak spasi : 1,5</span><br /><span id="fullpost">- Jenis huruf (Font) : Times New Roman. </span><br /><span id="fullpost">- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar</span><br /><span id="fullpost">Isi 12 / Normal</span><br /><span id="fullpost">Subbab 12 / Tebal</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO8016BXqvnETu6dd_sTAJIQ4BVWDrCVQdmXGOsJBSYeAOD8zZ4oC5pc5Qa2dRcVs1Edi4Y2u5Bmz15VwpZER62vVYc8Sp9oo-Vc7uRWBI-qCb8EvyPFmzgWkXMe8AOhUukHONsDZThsHP/s1600-h/page+setup+bahax.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 269px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO8016BXqvnETu6dd_sTAJIQ4BVWDrCVQdmXGOsJBSYeAOD8zZ4oC5pc5Qa2dRcVs1Edi4Y2u5Bmz15VwpZER62vVYc8Sp9oo-Vc7uRWBI-qCb8EvyPFmzgWkXMe8AOhUukHONsDZThsHP/s320/page+setup+bahax.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5281249061620657010" border="0" /></a></span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Sumber Bacaan yang dapat anda baca :</span></span><br /><span id="fullpost">a. Danial AR, Endang. 2001. <span style="font-style: italic;">Penulisan Karya Ilmiah: Salah Satu Pandunan untuk Mahasiswa dan Guru PPKN dalam Mengembangkan Profesi melalui Karya Tulis Ilmiah.</span> Bandung: Ath-thoyyibiyah.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">b. Darmoto & Ani M..Hasan. 2002. <span style="font-style: italic;">Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester</span>.Jakarta: Grasindo.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">c. Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi. 2003. <span style="font-style: italic;">Menulis Artikel & Karya Ilmiah.</span> Bandung: Remaja Rosda Karya.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">d. Sudjana, Nana. 2001. T<span style="font-style: italic;">untunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi.</span> Jakarta: Sinar Baru Algesindo.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">e. Arikunto, Suharsimi. 2006. <span style="font-style: italic;">Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik</span>. Jakarta: PT. Rineka Cipta, cet. 11, edisi revisi</span><br /><span id="fullpost"> </span><br /><span id="fullpost"></span> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyasi </span></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-36423392039438116342009-11-04T22:38:00.000-08:002009-11-04T22:40:28.581-08:00Menyelami Dimensi Makna Tahun Baru Hijriah<blockquote><span style="font-style: italic;">“...Tutuplah masa lalu! Biarkan masa lalu yang telah mati itu mengubur dirinya...Singkirkan hari-hari kemarin yang menjerumuskan ke kematian...Beban hari esok, ditambah beban hari kemarin, memberatkan beban hari ini, sehingga hari ini tidak bisa berdiri tegak karena beban yang ditanggungnya terlalu berat. Tutuplah masa depan saerpat mungkin. Serapat anda menutup masa lampau...masa depan adalah hari ini. Tidak ada hari esok. Hari penyelamatan manusia adalah sekarang. PEMBOROSAN ENERGI, PENDERITAAN MENTAL, KEGELISAHAN DAN KESEDIHAN HATI akan menyertai orang yang kuatir akan masa depannya...” </span></blockquote><br /><span id="fullpost"><br />Hari ini, tanggal 29 Desember adalah hari pertama bulan Muharrom 1430 Hijriah. Hari yang bagi sebagian kaum muslimin dianggap hari keramat, penuh dengan berkah. Dalam tardisi jawa kuno, istilah tanggal satu suro lebih santer menggaung daripada hari-hari keramat lainnya. Maka, sebuah kajian tentang substansi bulan Muharrom ini akan tampak lebih menarik jika kita hubungkan dengan dimensi spritualitas Islam dengan historisitas yang terjadi.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyphenhyphenWwZRSYYbijY-tWJmSiIAfgF-ONuTPHvhyBMKdsW061b5gaCFvutdW3mw65sPGeeVYrWb649aQXfHf5BI0kCggM8g1vYJw7gWB3hBVj2eQ9u5J-CFpsDe6aR6-B8Ihd_K4ixdCgjitzD/s1600-h/MOMENTUM+HIJRIAH.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyphenhyphenWwZRSYYbijY-tWJmSiIAfgF-ONuTPHvhyBMKdsW061b5gaCFvutdW3mw65sPGeeVYrWb649aQXfHf5BI0kCggM8g1vYJw7gWB3hBVj2eQ9u5J-CFpsDe6aR6-B8Ihd_K4ixdCgjitzD/s320/MOMENTUM+HIJRIAH.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5285082628322878626" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Substansi Tahun Baru; antara Hijrah dan Harapan</span><br />Dalam terminology khazanah Islam, tahun hijriah selalu menyimpan kesan yang mendalam. Bulan Muharrom (bulan Suro, dalam dialek jawa), sebagai pembuka bulan-bulan hijriah, selalu mengungkapkan kesadaran baru yang tiba-tiba menyentak naluri. Ada beragam absurditas yang menyeruak dalam jiwa. Ada romantisme untuk bernostalgia dengan penuh penyelaman tentang spritualitas makna hijrah; bahwa RASULULLAH saw. melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah adalah sebuah peristiwa yang niscaya. Beliau melakukannya dengan penuh kesadaran, pertimbangan, menuju kematangan dan arah yang lebih baik.<br /><br />Ya, hijrah harus selalu merujuk pada setting yang lebih baik. Ibarat seorang perantau, kepercayaan pada negeri “impian” adalah modal awal dari awal perjalanannya. Itulah kemudian mengapa Rasulullah saw. mengawali perjalanan hijrahnya dengan menata niat dalam hati para sahabat. “Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niatnya”, begitu pesan Rasululah sebelum para sahabat berangkat ke Madinah. Dari sini, ada pelajaran penting yang dapat dipetik, bahwa ikhlas dan tawakkal adalah modal dasar dalam melakukan pekerjaan.<br /><br />Hijrah juga selalu menyimpan harapan yang mengambang. Ia selalu menyimpan letupan mimpi. Menyemai riak-riak obsesi. Manancapkan serajut asa yang barangkali akan diambil kelak, ketika hari-hari terus saja berlari, meinggalkan kita sendiri. Ketika kita mulai tahu, bahwa harapan tidak selalu selaras dengan kenyataan. Ketika kita mulai sadar, bahwa kita bukanlah apa-apa dan siapa-siapa. Maka hanya dengan doa dan usaha, hijrah dapat menuai esensinya sebagai pijakan yang mau tidak mau harus dilakukan, meski hasil yang kita panen amat menyakitkan.<br /><br />Ya, hijrah dan harapan ibarat dua sisi mata uang. Tidak dapat diceraikan. Harapanlah yang membuat kita tegak berdiri, terus berlari, menyongsong mimpi-mimpi yang tak pasti. Itulah kemudian mengapa Rsulullah menanamkan i’tikad dalam memulai sebuah usaha. Mengokohkan harapan dalam bekerja. Karena kita memang tak pernah tahu, apa yang akan terjadi sedetik kemudian. Maka, di sini pulalah esensi makna hijrah dengan momentum tahun baru Hijriah ini mendapat justifikasi relevansinya. Kita mesti belajar pada rentetan waktu yang telah berlalu ….<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Masa Depan, Di manakah Kau?</span><br />Kalimat yang saya kutip dari buku karangan Dale Carnegie, “Petunjuk Hidup Tentram dan Bahagia” adalah perkataan yang keluar dari mulut jebolan Oxford University, satu-satunya dokter yang mendapat Gelar kedokteran tertinggi dari kerajaan Inggris dan gelar bangsawan, yang mampu mendirikan sekolah kedokteran ‘Johns Hopkins School of Medecine’. Inilah perkataan berliannya tentang cara pandang MASA DEPAN.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Lalu, di manakah masa depan itu? Apakah masa depan adalah masa setelah kemarin? Apakah setelah masa depan masih ada masa depan lagi? Dan seterusnya…dan seterusnya…<br /></span><br />Sebenarnya, pertanyaan masa depan adalah serentetan pertanyaan yang teramat niscaya. Pertanyaan yang kerap dilontarkan oleh para pemuda yang sedang kebingungan menatap arah dan jarak akan ditempuhya. Ya, mereka tetap bingung, karena seratus persen mereka tidak mengerti apa dan di mana masa depan itu sesungguhnya. Maka, momentum tahun baru ini sejatinya harus membuat kita sadar diri, sadar posisi, dan sadar orientasi. Bahwa dalam hidup kita mesti punya tujuan, adalah sebuah keharusan. Tetapi bagaimana konsep dan langkah-langkah untuk menggapainya, jelasa murni pilihan. Inilah makna pertama dari sebuah kedewasaan.<br /><br />Ya, esensi tahun baru adalah parameter kedewasaan. Dan, proses akselerasi umur seseorang tidak mesti menambah kedewasaan pola sikap dan pola pikir yang disandangnya. Disinilah signifikansi instrospeksi diri di awal lembaran tahun ini mendapatkan legitimasinya. Jika seorang pendaki paham betul bahwa medan yang akan dilewatinya teramat terjal dan curam, mestinya dia akan lebih berbenah diri. Itulah kemudian mengapa Rasululah saw. pernah mewanti-wanti kepada Abu Dzar perihal ihwal perjalanan, “Wahai Abu dzar, perbaharuilah perahumu, karena sesungguhnya lautan teramat dalam. Ringankanlah bebanmu, karena perjalanan teramat melelahkan.”<br /><br />Semoga dengan momentum tahun baru ini, kita akan lebih mawas diri. Dan pembelajaran yang telah kita lalui akan menghantarkan pada suatu pemahaman baru tentang hidup yang lebih bermakna…<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Akhirnya, selamat tahun baru Hijriah 1430 H ….<br /></span></span> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyasi</span>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-67665034422809950272009-11-04T22:30:00.000-08:002009-11-04T22:32:26.382-08:00Kebun Hikmah<div class="post-body"><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Konon, makhluk yang bernama "hikmah" itu memang selalu ada di mana-mana, kapan saja selama kita mau mengambilnya. Ia bahkan hampir seperti jumlah tarikan nafas bagi makhluk di seantero dunia. Bayangkan! Ini merupakan suatu indikasi bahwa pada hakikatnya, hikmah tidaklah benar-benar konkret, wujud di luar alam pikiran kita. Ia hanya ada dalam jiwa manusia yang mau memetiknya. Di tengah hiruk pikuk keramaian kota, di tepi jurang yang curam, di belantara rasa yang paling dalam, hikmah selalu memberikan ruang kesadaran bagi mereka yang mau berfikir.<br /><br />Itulah kemudian mengapa, dalam sebuah pepatah arab dikatakan "<span style="font-style: italic;">hudzil hikmah walau kharajat min dubur al-kalbi".</span> Ambillah hikmah di mana saja, meskipun ia keluar dari anjing. Poin penting yang ingin disampiakn pepatah tersebut adalah bahwa hikmah dan kebijaksanaan selalu elitis dan linear. Ia selalu menyeruak antara kerumunan peristiwa, entah itu baik ataupun buruk sekalipun.<br /><span id="fullpost"> </span><br /><span id="fullpost">Dalam sebuah hadits disebutkan, <span style="font-style: italic;">"al-hikmah dhaalatul mukmin, fa man wajadahaa fahuwa ahaqqu bihaa".</span> Hikamh itu adalah sesuatu yang hilang dari seorang mukmin, barang siapa yang menemukannya maka dialah yang lebih pantas memilikinya. </span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Dari manapun seorang mukmin dapat menemukan hikmah, kapanpun waktunya, ia adalah pemilik hikmah itu. Tidak peduli hikmah datang dari lain golongan, beda ras, beda kepentingan bahkan beda agama, ia tetap menjadi hak kita sebagai muslim. Maka, di setiap tatapan mata kita, desiran nafas kita, segalanya adalah hikmah.</span><br /><span id="fullpost"></span><br /><span id="fullpost">Judl tulisan singkat ini, sebenrnya saya inspirasikan dari sebuah website Kebun Hikmah yang menurut saya sangat berarti bagi para pembacanya, terurtama mereka yang mau berfikir dan mau mengambilnya.</span><br /><span id="fullpost"></span></div><p><span id="fullpost"><br /></span></p> </div> <span class="post-author"> Posted by Bahauddin Amyasi</span>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-85120601339186022972009-11-04T22:21:00.001-08:002009-11-04T22:22:21.621-08:00Kata Mutiara<p><em>Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.</em></p> <p><em>Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.</em></p> <p><em>Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.</em></p> <p><em>Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.</em></p> <p><em>Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.</em></p> <p><em>Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.</em></p> <p><em>Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.</em></p> <p><em>Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.</em></p> <p><em>Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.</em></p> <p><em>Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.</em></p> <p><em>Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?</em></p> <p><em>Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala<br />gerak dan tindakan di masa datang.</em></p> <p><em>Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.</em></p> <p><em>Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.</em></p> <p><em>Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.</em></p> <p><em>Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.</em></p> <p><em>Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.</em></p> <p><em>Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.</em></p> <p><em>Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.</em></p> <p><em>Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.</em></p> <p><em>Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.</em></p> <p><em>Sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.</em></p> <p><em>Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.</em></p> <p><em>Uang + Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan Umat Islam. Kejarlah keduanya.</em></p> <p><em>Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.</em></p> <p><em>Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan.</em></p> <p><em>Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki.</em></p> <p><em>Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.</em></p> <p><em>Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Anda anut.</em></p> <p><em>Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan.</em></p> <p><em>Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik?</em></p> <p><em>Proyek besar tidak bisa diselesaikan sekaligus, tetapi harus dibagi-bagi kebagian yang kecil dan dapat dikendalikan.</em></p> <p><em>Anda hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Anda konsisten menjalankannya.</em></p> <p><em>Dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Anda bisa.</em></p> <p><em>Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.</em></p> <p><em>Putuskan apa yang Anda inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Anda akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.</em></p> <p><em>Rencana memberikan arah langkah Anda.</em></p> <p><em>Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.</em></p> <p><em>Untuk mencapai puncak, Anda harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka Anda akan mencapai puncak yang Anda inginkan.</em></p> <p><em>Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Anda ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses.</em></p> <p><em>Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.</em></p> <p><em>Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.</em></p> <p><em>Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Anda.</em></p> <p><em>Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.</em></p> <p><em>Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.</em></p> <p><em>Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.</em></p> <p><em>Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.</em></p> <p><em>Mungkin saja di tempat lain rezeki Anda sudah menunggu.</em></p> <p><em>Jika Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.</em></p> <p><em>Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.</em></p> <p><em>Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal.</em></p> <p><em>Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya.</em></p> <p><em>Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah.</em></p> <p><em>Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa Anda menuju kesuksesan.</em></p> <p><em>Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini Anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil.</em></p> <p><em>Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.</em></p> <p><em>Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.</em></p> <p><em>Kegagalan:</em></p> <ul><li><em>dapat memberikan kekuatan</em></li><li><em>ladang mendapatkan pahala</em></li><li><em>dapat menggali potensi Anda</em></li><li><em>mengembangkan kreatifitas Anda.</em></li></ul> <p><em>Apabila apa yang sudah Anda rencanakan dan Anda mimpikan tidak terwujud dengan sukses, maka langkah yang paling baik Anda ambil adalah bertawakal pada Allah SWT</em></p> <p><em>Jadi, berharaplah banyak, tetapi jangan kecewa jika gagal.</em></p> <p><em>Kecewa atau tidak, semua tergantung Anda, tergantung bagaimana Anda menyikapi kegagalan. Berharap sedikit hanya akan menghambat Anda mengoptimalkan potensi Anda.</em></p> <p><em>Lebih banyak Anda mencoba, akan mendekatkan Anda kepada sukses, meskipun Anda akan mengalami banyak kegagalan.</em></p> <p><em>Namun cuma itulah yang kita diperlukan, karena kita sering tidak tahu mana yang akan berhasil.</em></p> <p><em>Kebahagian yang didapatkan oleh orang yang menghindari kekecewaan adalah kebahagian yang semu, dia bukan bahagia tetapi hanya tidak kecewa saja.</em></p> <p><em>Banyak perusahaan yang dimulai dengan modal besar bangkrut, sebaliknya bisnis dengan modal kecil banyak yang berhasil. Jadi bukan uang yang menentukan keberhasilan Anda!</em></p> <p><em>Ubahlah sudut pandang Anda terhadap kegagalan, maka Anda tidak akan kecewa terhadap kegagalan yang Anda alami, setidaknya kekecewaan Anda akan sedikit atau sementara saja.</em></p> <p><em>Allah SWT mungkin memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepada kita untuk mengajarkan hikmah kepada kita.</em></p> <p><em>Mungkin, kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah sebagian dari skenario Allah SWT dalam membina diri kita.</em></p> <p><em>Jangan hiraukan opini negatif Anda, bentuklah kebiasaan beraksi agresif dan positif terhadap ancaman, masalah, dan kegagalan. Fokuskan diri Anda pada sasaran akhirnya, terlepas apapun yang terjadi saat ini.</em></p> <p><em>Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang membuat kita bahagia.</em></p> <p><em>Mari kita sama-sama belajar kepada pengalaman. Bukan saja pengalaman diri kita saja, tetapi kita juga bisa belajar pada pengalaman orang lain. Pengalaman adalah guru yang bijak.</em></p> <p><em>Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses.</em></p> <p><em>Keberhasilan Anda adalah ditentukan oleh Anda sendiri dan takdir Allah SWT. Bukan oleh orang lain.</em></p> <p><em>Ketimbang tersinggung dengan ejekan dan kritikan, akan lebih baik jika kita malah mengambil manfaatnya. Kadang ejekan dari musuh lebih jujur dari pada pujian seorang teman.</em></p> <p><em>Para pemenang mangambil tanggung jawab terhadap hidupnya. Mereka tidak pernah menyalahkan orang lain atau pun lingkungan. Mereka tidak suka mencari-cari alasan terhadap kegagalan mereka.</em></p> <p><em>Dengan hidup di atas garis, kita tidak akan mandeg dengan alasan kondisi atau apa pun yang terjadi pada diri kita. Hidup kita akan lebih hidup. Kita akan bergairah dan memiliki determinasi yang tinggi dalam mencapai cita-cita kita.</em></p> <p><em>Orang yang biasa berdalih tidak akan mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan, kerena dia sudah siap untuk berdalih lagi.</em></p> <p><em>Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan. Tidak akan tindakan tanpa keberanian. Jadi tidak akan keberhasilan tanpa keberanian. Sukses sejalan dengan keberanian.</em></p> <p><em>Jika wawasan Anda akan semakin luas, Anda akan menemukan jalan-jalan baru untuk meraih sukses. Insya Allah dalam waktu yang tidak lama ketakutan pada diri Anda akan hilang.</em></p> <p><em>Jangan takut menambah saingan dengan membina orang lain, rezeki Allah begitu melimpah di bumi ini. Dan Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya bahkan hewan melata sekalipun.</em></p> <p><em>Ketakutan-ketakutan akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda.</em></p> <p><em>Mulailah sekarang juga untuk melangkah, menuju tujuan Anda meskipun selangkah demi selangkah tetapi akan membawa Anda ke tujuan, asal arah yang Anda tempuh benar.</em></p> <p><em>Mimpi memang sangat perlu untuk memelihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka.</em></p> <p><em>Aplikasi atau tindakanlah yang membuat orang sukses, tentu saja setelah mimpi yang tinggi dan ilmu yang mencukupi.</em></p> <p><em>Bagaimanapun mimpi yang bernilai tinggi otomatis memerlukan pengorbanan yang tinggi pula dan kerja yang terfokus.</em></p> <p><em>Diam tidak pasti, bertindak tidak pasti, kalau begitu mendingan kita bertindak.</em></p> <p><em>Semakin berkerja keras kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, tidak ada kerja keras kita yang sia-sia. Allah Mahatahu, sehingga pasti akan tahu apa yang terbaik bagi kita, termasuk mungkin kita harus lebih banyak berusaha.</em></p> <p><em>Sedetik waktu terlewat, tidak akan pernah bisa kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki.</em></p> <p><em>Sesungguhnya waktu adalah hidup, dan hidup sendiri adalah menjalani waktu. Sejauh mana Anda menghargai waktu, berarti sejauh itulah Anda menghargai hidup Anda.</em></p> <p><em>Bekerjalah sebaik mungkin, pikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga jika kemungkinan tersebut datang kita sudah siap. Bisa saja esok akan lebih sulit.</em></p> <p><em>Ketidakpastian selalu menyertai kita, jangan lari, percuma. Yang perlu dilakukan ialah gunakanlah kreatifitas Anda untuk mencari solusi-solusi baru dan tetaplah semangat untuk<br />mengaplikasikan solusi-solusi tersebut.</em></p> <p><em>Mungkin saja setiap masalah dan tantangan yang kita anggap sulit itu masih ada solusinya, namun belum terpikirkan oleh kita.</em></p> <p><em>Hindarilah membatasi diri Anda, pikiran-pikiran Anda, atau mimpi-mimpi Anda, sebab, apa yang kita lakukan atau apa yang kita buat esok hari tidak pernah terpikirkan hari ini.</em></p> <p><em>Manusia sudah diberi kemampuan untuk berkreasi.</em></p> <p><em>Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang untuk memulai hidup yang baik. Anda tidak perlu untuk menciptakan ulang kehidupan anda di waktu yang sudah lewat. Mulailah meskipun hanya dengan satu langkah, yang penting anda memulai, jangan ditunda untuk besok.</em></p> <p><em>Jika Anda ingin beruntung, persiapkan diri Anda dengan membina sikap Anda dan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang memadai.</em></p> <p><em>Anak bebek akan bertingkah seperti ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada dirinya sendiri.</em></p> <p><em>Sekali kita underestimate terhadap diri sendiri, kita akan rugi, karena potensi kita akan terkungkung oleh batas yang terlalu sempit dibandingkan dengan batas yang sebenarnya.<br />Cacat atau kekurangan lainnya mem ang akan membatasi kebebasan kita di suatu sisi. Namun kebebasan itu banyak dan bermacam-macam, jika salah satu kebebasan kita terpenjara,<br />kita masih bisa mencari kebebasan yang lainnya.</em></p> <p><em>Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih.</em></p> <p><em>Kita memiliki keunikan masing-masing yang dapat menjadi keunggulan kita masing-masing.</em></p> <p><em>Jika Anda belum merasa memiliki keunggulan saat ini, mungkin Anda belum memiliki semangat yang tinggi dan motivasi yang kuat dalam rangka menggali potensi Anda. Untuk meraih keunggulan lebih tinggi kita memerlukan bantuan orang lain.</em></p> <p><em>Dalam mengahadapi perubahan dan untuk menjadi manusia unggul ada satu jalan yang tidak boleh tidak harus kita lakukan, yaitu selalu memperbaiki diri terus-menerus.</em></p> <p><em>Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi.</em></p> <p><em>Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik.</em></p> <p><em>Lalui kesulitan dan betakwalah, maka kemudahan pun akan datang.</em></p> <p>Sumber : http://www.motivasi-islami.com/kata-mutiara/</p>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-85866638626828740092009-11-04T22:12:00.001-08:002009-11-04T22:12:57.306-08:00Bila Patah Hati<div class="post-header-line-1"> </div> <div class="post-body" id="post-967323676435302132"><div style="text-align: justify;"> <style>#fullpost{display:none;}</style> </div><p style="text-align: justify;">Oleh Roymon Lemosol<br /><br />bila hatimu kecewa<br />ungkapkan lewat puisi<br />jangan lewat tali gantungan<br />atau racun yang mematikan<br /><br />bila hatimu marah<br />ungkapkan lewat puisi<br />jangan lewat kekerasan<br />atau tindakan kriminal<br /><br />bila sedang patah hati<br />ungkapkan lewat puisi<br />jangan lewat minuman keras<br />atau narkotik dan obat-obat terlarang</p> <span style="display: none;" id="showlink"> <a href="http://tunas45jkt.blogspot.com/2009/05/bila-patah-hati.html">Read more...</a> </span> <script type="text/javascript"> checkFull("post-" + "967323676435302132"); </script> </div> <span class="post-author"> </span>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-90759342321875789562009-11-04T22:08:00.000-08:002009-11-04T22:09:55.500-08:00Bekerja dengan Hati<div class="post-header-line-1"> </div> <div class="post-body" id="post-211904707175028476"><div style="text-align: justify;"> <style>#fullpost{display:none;}</style> </div>Melihat seorang anggota tim yang bekerja dengan selalu semangat dan energik dan dengan riang gembira menumbukah semangat kepada sekelilingnya, dan saya bertanya mengapa anda bahagia bekerja disini, jawabnya "saya bekerja karena ini adalah pekerjaan saya dan saya akan memberi hasil maksimal untuknya" sungguh jawaban yang fantastis, dan saya mencari tahu apa rahasianya, ternyata rekan tersebut bekerja dengan hati.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Saat ini ada ada beberapa tingkatan kualitas orang dalam bekerja, Pada tataran paling rendah adalah bekerja dengan Fisik, lalu pada tataran yang lebih tinggi adalah bekerja dengan Pikiran, sedang pada aras yang paling tinggi adalah bekerja dengan Hati, Bagaimana sikap anda terhadap pekerjaan yang anda kerjakan,apakah memberi kedamaian atau hanya bekerja karena keterpaksaan, apapun pekerjaan kita ketika kita tidak bekerja dengan hati yang terjadi adalah takda interkoneksi antar batin, tak ada senyum dan perhatian, selain memenuhi perintah dan tugas, dan yang ada langkah yang berat dalam menjalani apapun aktivitas dan pekerjaan anda.<br /><br />Setiap pekerjaan harus didorong oleh semangat dan perencanaan yang matang, bekerja jika dilakukan dengan keterpaksaan, maka dikhawatirkan hasilnya akan kurang maksimal. Bekerja dengan hati akan meningkatkan kinerja, karena satu sama lain saling bersinergi.Bekerja dan beraktifitas sebenernya adalah salah satu sarana ibadah dan mencari materi untuk kelangsungan hidup. Dalam bekerja, ada kearifan yang seharusnya dianut oleh mereka yang bekerja.<br /><br />Ketika siapapun bekerja dengan hati, maka seberat apapun sebuah pekerjaan tidaklah terlalu berat untuk dirasakan. Dengan memanfaatkan hati sebagai salah satu modal dalam bekerja, maka ada kecerdasan dalam mensiasati semua pekerjaan yang sedang dihadapi. dengan demikian kesuksesan dalam bekerja akan mudah dicapai. Pada gilirannya secara psikis kita tidak terlalu merasakan apa itu stess. Tidak ada istilah dibodohi atau diperbudak oleh pekerjaan, dengan bekerja dengan hati akan menghantarkan kita mencapai standar hasil yang optimal.<br /><br />Ya ketika kita bekerja dengan hati, dan Kita mengerjakan sesuatu karena suka dan tanpa terbebani oleh hal yang memberatkan pikiran, ataupun atas dasar menolong seseorang, namun pada akhirnya apa yang kita kerjakan menghasilkan sesuatu di luar dugaan. Banyak kisah sukses yang berawal dari sesuatu yang rupanya sering kita lalaikan : bekerja dengan cinta, atau dalam kata lain, bekerja dengan sepenuh hati. Apapun pekerjaan itu, apabila dilakukan dengan sebaik-baiknya, pasti akan membawa manfaat, minimal bagi diri kita sendiri. Apabila gaji kita kecil, kompensasinya bukanlah rasa malas mengerjakan tugas-tugas kantor.<br /><br />Apa sih manfaat bekerja dengan hati, manfaat bagi diri sendiri, pertama, rasa puas karena bisa menyelesaikan tugas dengan baik; kedua, kesempatan untuk meng-eksplore kemampuan diri; dan ketiga, kita menjadi lebih pandai dan terampil dalam bidang pekerjaan kita. Sedangkan ‘efek samping’ dari itu bisa berupa kenaikan gaji atau promosi (karena bos puas dengan hasil kerja kita). Jikalau tidak ada ‘efek samping’ seperti yang disebutkan, setidaknya diri kita sudah cukup dibekali dengan prestasi dan ketrampilan untuk bekerja di tempat lain yang menawarkan lebih banyak tantangan dan/atau peluang, atau bahkan memulai usaha kita sendiri.<br /><br />Modal utama seorang pekerja adalah kredibiltas diri kita sendiri,sedangkan kunci kredibilitas itu adalah kejujuran sehingga mencbuat pesona tersendiri yang dapat menyentuh nurani kita. Dalam bekerja, jangan hanya mengandalakan kecerdasan sebab cerdas tampa hati nurani tidak akan menghasilkan sesuatu yang berarti. Memberikan pelayanan serta bersikap ramah kepada orang lain dengan keiklasan hati dapat lebih memudahkan segala urusan dan memberikan kepuasan tersendiri pada diri kita serta jangan pernah mengharapkan pujian terhadap hasil karya kita.<br /><br />Syukuri segala yang kita miliki, dan apapun pekerjaan atau aktivitas keseharian kita, jalanilah dengan sepenuh hati. jika saat ini anda masih bekerja, bersyukurlah karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berkarya, mendapatkan penghasilan, dan mengaktualisasi diri melalui pekerjaan. Jalanilah pekerjaan dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi. Karena jika kita bekerja setengah hati, pekerjaan itu beban. Jika kita bekerja sepenuh hati, pekerjaan itu tantangan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.<br /><br />bekerja dengan hati membuat kita menjadi lebih cerdas secara spiritual. Paling tidak kita memiliki perasaan menuju ke suatu tujuan (sense of purpose) dan perasaaan beryukur atas apa yang kita terima dan kerjakan saat ini . Kita merasa bahwa kita memiliki arti baik bagi diri kita sendiri, bagi orang-orang yang kita cintai bahkan bagi bangsa dan umat manusia pada umumnya, Bekerja akhirnya haruslah menjadi sesuatu yang memberi makna pada kehidupan kita dan dapat membantu kita untuk mencapai impian-impian kita serta menuntun kita ke arah tujuan.<br /><br />"Cinta terhadap sesuatu pekerjaan atau aktivitas anda dapat mewujudkan sebuah prestasi gemilang dalam bidang pekerjaan"<br /><br />" orang yang sukses adalah mereka yang mencintai apa yang mereka kerjakan "<br /></div><p><br />From Bunga Kehidupan<br />Erwin Arianto (Depok)<br /></p> <span style="display: none;" id="showlink"> <a href="http://tunas45jkt.blogspot.com/2009/05/bekerja-dengan-hat.html">Read more...</a> </span> <script type="text/javascript"> checkFull("post-" + "211904707175028476"); </script> </div> <span class="post-author"> </span>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-54240804215012644872009-11-04T22:06:00.000-08:002009-11-04T22:07:39.712-08:00Saya Sambut masalah dengan Hangat<span class="post-labels"> </span> <div class="post"> <br /><div class="post-header-line-1"> </div><div style="text-align: justify;">Selama kita hidup, sebagai manusia pasti kita akan di hadang oleh berbagai masalah, karena itulah sebuah hakekat hidup. Coba anda cari kesekitar kita, kita bisa tanyakan kepada semua sahabat kita, adakah dari mereka yang tidak mempunyai masalah...? kemungkinan jawabannya adalah tidak, tetapi setiap orang memiliki permasalahan yang tidak sama. Jadi ketika kita masih<br /></div><div class="post-body" id="post-9013976191579498189"><div> <style>#fullpost{display:none;}</style> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="post-body entry-content"><div> </div><p style="text-align: justify;">menghembuskan nafas jangan pernah berharap kita tidak akan mempunyai masalah, karena hidup itu akan berjalan dari masalah satu ke masalah lainnya.<br />Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti berhadapan dengan masalah. Kita berurusan dengan masalah. Kita mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah kita adalah kita merasa tidak punya masalah. Kalau kita bisa berfikir positif sebenernya masalah adalah suatu yang baik dan memenang kita perlukan, kok masalah di perlukan tidak salah uh, kan lebih baik kita menghindari masalah, kenapa kita malah memerlukan masalah.<br />sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata "masalah". Masalah dalam bahasa yunani proballein, yang bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif.pro berarti maju. Sedangkan ballein berarti bergerak berarti masalah artinya adalah bergerak maju. jadi sebenarnya masalah adalah sebuah kesempatan untuk maju dan berkembang. Ilmu pengetahuan ada karena ada suatu permasalahan yang terjadi.<br />Masalah sebenarnya adalah suatu hal yang menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan seringnya seseorang berjumpa dengan masalah, dan orang tersebut dapat mengambil setiap hikmah dari masalahah ia akan berkembang dan bisa lebih maju, coba renungkan jika kita mencari pekerjaan biasanya HRD akan mencari orang yang berpengalaman.<br />Kenapa berpengalaman, karena maksud dari kata pengalaman, adalah orang yang telah melewati berbagai macam masalah, dan berhasil menghadapainya, dan banyak orang yang menjadi tangguh, luar biasa atau pun hebat ketika dia berhasil mengatasi atau menyelesaikan suatu masalah, maka orang yang telah berhasil menyelesaikan masalah orang ini akan disebut mempunyai pengalaman, dan orang yang mempunyai pengalaman akan bernilai jual tinggi. atau anda akan senang untuk berdiskusi dengan seorang yang bijak bukan, bagai mana orang tersebut bisa menjadi bijak, kerena dia bisa mengatasi dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada, Orang bisa jadi bijak karena dia berhasil mengatasi masalahnya, orang bijak sangat di hormati orang, jadi orang yang mempunyai masalah berpotensi untuk jadi orang yang di hormati.<br />Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka seringkali masalah yang kita alami sifatnya "mengulang" masalah sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa berbeda namun polanya sama. Masalah yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan "level" kita. Siapa diri kita sebanding dengan masalah yang kita hadapi. Bukankah ada tertulis bahwa<br />Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita untuk mengatasinya? Dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya bukan.<br />kita harus akrab dengan masalah, karena itu akan membuat kita lebih kuat dan bertahan. Masalah juga salah satu jenis dari sesuatu yang bisa memotivasi kita. Masalah juga bisa diartikan sebagai ujian. Kita sadar kenyataan bahwa emas yang indah berawal dari gumpalan batu yang dipukul, dibelah, dipanaskan, ditempa. Lalu santan putih bersih yang berasal dari kelapa yang<br />dijatuhkan, dijambak, dibelah, diparut, diremas. Itu ujian, itu masalah.<br />Masalah sebenarnya guru sejati yang seringkali kita abaikan. Kebanyakan orang mengalami masalah yang serupa atau berulang karena mereka tidak belajar dari masalah yang pernah mereka alami. contoh kongkrit seperti waktu kita sekolah, jika kita tidak belajar kita tidak akan naik kelas, dan seperti ibarat anak sekolah, orang yang tidak bisa menghadapi masalah tidak<br />akan menjadi lebih baik dan naik level, oleh karena itu maka akan saya sambut masalah dengan hangat.<br />Beberapa hikmah dari masalah menurut saya adalah<br />1.Masalah menguatkan kita<br />2.masalah adalah pembelajaran yang baik<br />3.Masalah adalah sebuah kesempatan<br />4.Masalah Membuat kita lebih baik<br />5.Masalah Sekolah kehidupan<br />Sebenarnya tanpa terasa kita telah melalui banyak masalah, dan kita sudah mampu melaluinya. Tanpa terasa berat-ringannya masalah yang lalu semakin tak terasa, karena kita sudah melaluinya, atau malah mungkin lupa. Kita tanpa terasa sudah banyak belajar mengatasi banyak masalah, tapi kita banyak yang tidak ingat itu semua. Kita pernah bingung dan stres dibuatnya, tapi<br />kenyataannya kita dapat melaluinya. Atau malah mungkin sudah lupa terhadapnya.<br />Tak satupun manusia jika ditanya menginginkan sebuah masalah terjadi didepan matanya. Semua pasti menginginkan yang indah dan kehidupan yang normal-normal saja. Tapi manusia hidup tak luput dari permasalahan. Bukan masalah yang harus diperdebatkan secara berkepanjangan, tetapi yang paling penting adalah apa yang kita lakukan terhadap masalah yang dialami. semoga<br />anda selalu siap dan berhasil dalam setiap menyelesaikan masalah, Saya siap menghadapi masalah, karena itulah sebuah kesempatan untuk membuat saya lebih baik.<br />" Masalah tidak untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan "<br />"semakin banyak masalah yang anda bisa selesaikan, semakin tinggi nilai dirianda"<br /></p><p><br />From Bunga Kehidupan<br />Erwin Arianto (Depok)</p> </div></div></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-33370185946607624532009-11-04T22:02:00.000-08:002009-11-04T22:05:03.882-08:00Hati Yang Sempurna<div class="post-header-line-1"> </div> <div class="post-body" id="post-6504836014483480396"><div style="text-align: justify;"><style>#fullpost{display:none;}</style> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">"Ya", kata pak tua itu," hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.</span><br /></div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 51, 255);"><br /><br /><br /><br /></div><p><br /></p><p>From Bunga Kehidupan<br />Erwin Arianto,SE</p></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-51202782123296389632009-11-04T21:59:00.000-08:002009-11-04T22:01:31.031-08:00Prasangka Baik<span class="post-labels"> </span> <div class="post"> <a name="1018700747075899985"></a> <div class="post-header-line-1"> </div> <div class="post-body" id="post-1018700747075899985"> <style>#fullpost{display:none;}</style> <div class="post hentry"> <a name="148324169998029189"></a><span style="font-weight: bold;"><br /><br /></span><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 51, 255);"> </div><div class="post-body entry-content"><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 51, 255);"> </div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 51, 255);">Berdasarkan wikipedia prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Sebagai manusia kita pasti suka berprasangka. Entah itu prasangka baik maupun buruk. Namun sangat dianjurkan agar kita selalu berprasangka baik, agar tercipta persahabatan dan perdamaian. Alangkah baiknya bila kita bisa selalu berprasangka baik terhadap perbedaan dan tidak memaksakan pendapat. Kata Euclides: "Orang yang kondisinya paling buruk adalah orang yang tidak percaya kepada seorang pun karena prasangka jeleknya, dan tidak dipercaya oleh seorang pun karena perbuatan jeleknya.<br /><br />Sejak dilahirkan ke muka bumi ini, manusia mulai mengembangkan segala bekal yang dimilikinya. Yang paling mudah untuk dikenali adalah apa-apa yang ada di raganya, salah satunya adalah ‘pikiran‘, yang menghubungkan manusia dengan segala yang ada di Alam Ragawi, sejak saat itu pula manusia belajar menggunakan ‘pikiran’-nya, dan sejak saat itu pula ‘pikiran’ beranjak mendominasi fungsi Hati. Dan manusia cenderung untuk selalu mengedepankan kemampuan ‘pikiran’, akibatnya kemampuan ‘Hati’ menjadi semakin jarang digunakan.Prasangka bisa berupa prejudice yang membutakan akal pikiran kita. Menutup munculnya sebuah sebuah opsi lain. Padahal bisa saja ada sisi kemungkinan lain yang kita tidak pernah tahu. Ini sangat berbahaya, karena manusia bisa saling menghancurkan karena ketidaktahuan.<br /><br />Pikiran adalah bagian dari Alam Ragawi ini, ia tidak bisa menjangkau alam-alam lainnya yang lebih tinggi statusnya, ia tidak mampu menjangkau Nurani kebenaran yang hakiki. ‘Pikiran’ bahkan juga tidak mampu menjangkau sesuatu yang ada dalam diri manusia lain. Untuk wilayah-wilayah yang seperti itu, ‘pikiran’ hanya membuat dugaan, membuat persangkaan. Ketika itulah manusia berada titik rawan, ia mudah tertipu, termanipulasi oleh ‘pikiran’-nya sendiri, bisa memprasangkai adanya sesuatu yang bahkan sebenarnya tidak pernah ada. Ditambah lagi dengan tergesa-gesa menyimpulkanlengkaplah sudah. prasangka itu hampir selalu mengikuti keinginan hawa nafsu, Menyadari hal tersebut, hendaklah kita segera menepis segala lintasan pikiran, dugaan, prasangka (atau entah apa lagi namanya), sehingga kita tidak terjerumus ke dalam hal yang tidak teringinkan.<br /><br />Alangkah enaknya kalo kita bisa hidup tidak dengan prasangka buruk, tidak dengan pandangan curiga terhadap lingkungan sekitar, tidak menuduh sembarangan hanya karena perasaan berkata demikian. kita diperintahkan untuk selalu berbaik sangka dan jangan berburuk sangka. Orang yang banyak prasangka buruk cenderung lebih mudah stress, salah satunya dikarenakan prasangka buruk itu menimbulkan banyak kekhawatiran yang tidak perlu. Jauh hari seorang guru sudah mengingatkan saya agar jangan berprasangka buruk.Berbaik sangka pada Mahluk, dan hadapi hidup ini dengan senyum di wajahmu serta keikhlasan di hatimu… begitu beliau berpesan. Sesuatu yang penting kita harus menanggalkan subjektivitas prasangka buruk. subyektivitas adalah ‘kebiasaan’ yang ‘mengatur’ kehidupan. Kita jarang mau ‘melihat’ sesuatu berdasarkan obyek apa adanya, obyektif. Ukuran-ukuran sesuatu berdasarkan pandangan, pikiran kita, bukan berdasar sesuatu itu.<br /><br />Perlu kita ketahui nilai dasar dalam menjalin hubungan dengan manusia yang akan menjadi benih keahlian interpersonal adalah dengan memiliki prasangka baik lebih dahulu. Memang pada prekteknya tidak semua manusia pantas menerima predikat baik atau minimalnya baik-baik saja tetapi kalau dikalkulasi untung-ruginya, lebih untung berprasangka baik ketimbang berprasangka buruk terhadap orang lain. Prasangka buruk yang kita jadikan tesis lebih sering menghalangi sinar karakter yang sebenarnya kita miliki dan karena sinar telah redup maka membuat kita menjadi benar-benar tertipu. Padahal kalau mau jujur, hukum alam ini sering mendemonstrasikan dirinya, orang yang tertipu karena prasangka baik atas orang lain lebih enak hidupnya ketimbang orang yang menipu.Prasangka baik dalam bahasa psikologi disebut sugesti positif. Prasangka baik perlu dimiliki seseorang jika ingin meraih kesuksesan dan keberhasilan. Sugesti positif selain mencerminkan kesucian hati, juga menjadi doa, harapan, dan optimisme seseorang untuk selalu bangkit dari berbagai kegagalan dan keterpurukan.<br /><br />Jika kita menumbuhkan prasangka baik pada seseorang dalam diri kita,hal ini akan lebih banyak menenagkan suasana hati kita,dari situ pula kita bisa sekaligus berlatih bagaimana menjadi orang penyabar dan ikhlas menerima kenyataan dalam hidup. Dengan demikian, kita dapat ‘memulai’ sesuatu dari titik nol, ‘melihat’ sesuatu dari sumber kejernihan. Pikiran dan emosi jadi jernih, tanpa embel-embel prasangka. Aturannya, jangan berprasangka buruk, dahulukan prasangka baik.Apabila kita bisa membersihkan pikiran dan hati dari prasangka, berarti ‘mata hati’ bebas dari segala hal, kecuali suara hati. Ini berarti kita bebas ‘menimbang’ prinsip-prinsip hidup kita. Jadi Mari kita tumbuhkan prasangka baik, dan hilangkan prasangka buruk dalam hidupkita.<br /><br /><br />Prasangka baik itu merupakan kekuatan penting untuk menyelesaikan masalah!<br /></div><p><br /><br /><br /></p><p>From Bunga Kehidupan<br />Erwin Arianto,SE</p></div></div></div></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-20667191288801200792009-11-03T23:10:00.000-08:002009-11-03T23:23:09.032-08:00Welcome to SMPN 1 Surian<meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAtma%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:24.0pt; font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.byline, li.byline, div.byline {mso-style-name:byline; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><span style="font-size:10;"><span style="font-size:100%;">Posted by Admin<blockquote></blockquote>
<br /></span></span><o:p></o:p> <p><strong>Assalammu'alaikum Wr. Wb.</strong></p><blockquote></blockquote>Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa meluncurkan <span style=""> </span>Blogs Sekolah ini di Internet. Blogs ini bertujuan untuk memperkenalkan Sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan memanfaatkan media teknologi internet.<o:p></o:p><p></p> <p>Dengan adanya Blogs ini, kami berharap Sekolah yang berada di utara <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Sumedang ini <span style=""> </span>lebih dikenal di kalangan yang lebih luas.<o:p></o:p></p> <p>Akhir kata, kami berharap blogs <span style=""> </span>ini dapat memberikan kemudahan dan manfaat positif bagi siapa saja yang mengunjungi situs blogs <span style=""> </span>ini.</p><blockquote></blockquote><o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal">
<br /><strong>Wassalammu'alaikum Wr. Wb.</strong></p> SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-33673358648344733062009-10-31T02:30:00.000-07:002009-10-31T03:53:14.068-07:00Kerajaan Sumedang Larang<a href="http://sumedang-kabupaten.blogspot.com/">Selayang pandang tentang Sumedang </a><br /><br /><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sumedang_Larang">Kerajaan Sumedang Larang</a><br /><br /><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Prabu_Geusan_Ulun">Museum Prabu Geusan Ulun</a><br /><span style="font-size:85%;"><br /><a href="http://www.pacamat.com/kondisi-jalan-dan-potensi-wisata-kab-sumedang/">Kondisi Jalan dan Potensi Wisata Kab. Sumedang</a><br /><br /><a href="http://dongeng-uing.blogspot.com/search/label/Dongeng%20Sasakala">Dongeng Sasakala Rawabening</a><br /></span><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://dongeng-uing.blogspot.com/2008/07/sasakala-rawabening.html"><br /></a></h3>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7380988816269278385.post-6090348005550961852009-10-31T02:14:00.000-07:002009-10-31T03:02:34.213-07:00Salayang pandang<div style="text-align: justify;">Kabupaten Sumedang adalah kabupaten yang berada di sebelah Timur Propinsi Jawa Barat, berada pada 60°40' - 70°83' Lintang Selatan dan 107°44' Bujur Timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang di sebelah Utara, disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Kota Bandung. Jarak dari Ibukota Propinsi ± 45 km dan berada di antara jalur dua jalan tujuan wisata yakni Bandung dan Cirebon. Luas wilayah Kabupaten Sumedang mencapai 15.220 Ha, dengan jumlah penduduk sekitar 928.353 Jiwa yang tersebar di 26 wilayah kecamatan. Kabupaten Sumedang dikenal sebagai daerah agraris dimana sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dibidang agama, masyarakat Kabupaten Sumedang merupakan masyarakat religius yang mempunyai sikap toleransi beragama yang cukup tinggi.<br /><br />Pada mulanya Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan dibawah kekuasaan Raja Galuh. Didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Adji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Padjadjaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan. Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke XII. Kemudian pada masa zaman Prabu Tadjimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menenrangi alam, dan kemudian diganti lagi menjadi Sumedang Larang (Sumedang berasal dari Insun Medal/ Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan, dan larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya).<br /><br />Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada waktu dipimpin oleh Pangeran Angka Wijaya dan Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578, dan dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah selatan sampai dengan samudera Hindia, wilayah utara sampai Laut Jawa, wilayah barat sampai dengan kali Cisadane, dan wilayah timur sampai dengan kali Cipamali.<br /><br />Sumedang mempunyai ciri khas sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun-alun sebagai pusat yang dikelilingi Mesjid Agung, ruah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun-alun terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922. Dibuat oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda dan dipersembaghkan untuk Pangeran Aria Suriaatmadja atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang. Lingga diresmikan pada tanggal 22 Juli 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr. D. Folk Sampai saat ini Lingga dijadikan lambang daerah Kabupaten Sumedang dan tanggal 22 April diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang.<br /><br />Adapun urutan lengkap susunan figur para pimpinan Sumedang yang memegang tampuk Pemerintahan dari dahulu sampai sekarang adalah :<br /><br />1. Pangeran Koesoemahdinata I ( Pangeran Santri ) dari tahun 1530-1578<br /><br />2. Pangeran Koesoemahdinata II ( Pangeran Geusan Ulun ) dari tahun 1578-1601<br /><br />3. Pangeran Koesoemahdinata III ( Pangeran Rangga Gempol I ) dari tahun 1601-1625<br /><br />4. Pangeran Koesoemahdinata IV ( Pangeran Rangga Gede ) dari tahun 1625-1633<br /><br />5. Raden Bagus Weruh ( Pangeran Rangga Gempol II ) dari tahun 1633-1656<br /><br />6. Pangeran Koesoemahdinata V ( Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III ) dari tahun 1656-1706<br /><br />7. Dalem Adipati Tanoemadja dari tahun 1706-1709<br /><br />8. Raden Tumenggung Koesoemahdinata VII ( Pangeran Rangga Gempol IV/Pangeran Karuhun) dari tahun 1709-1744<br /><br />9. Dalem Istri Radjaningrat dari tahun 1744-1759<br /><br />10. Dalem Adipati Koesoemahdinata VIII ( Dalem Anom ) dari tahun 1759-1761<br /><br />11. Dalem Adipati Soerianagara II dari tahun 1761-1765<br /><br />12. Dalem Adipati Soerialaga dari tahun 1765-1773<br /><br />13. Dalem Adipati Partakoesoemah ( Tusschen Bestur Parakanmuncang) dari tahun 1773-1789<br /><br />14. Dalem Aria Satjapati III dari tahun 1789-1791<br /><br />15. Raden Tumenggung Soerianagara ( Pangeran Koesoemahdinata IX/Pangeran Kornel ) dari tahun 1791-1828<br /><br />16. Dalem Adipati Koesoemahjoeda ( Dalem Ageung ) dari tahun 1828-1833<br /><br />17. Dalem Adipati Koesoemahdinata ( Dalem Alit ) dari tahun 1833-1834<br /><br />18. Raden Tumenggung Soeriadilaga dari tahun 1834-1836<br /><br />19. Pangeran Soeria Koesoemah Adinata ( Pangeran Sugih ) dari tahun 1836-1882<br /><br />20. Pangeran Aria Soeriaatmadja ( Pangeran Mekah ) dari tahun 1882-1919<br /><br />21. Adipati Aria Koesoemadilaga dari tahun 1919-1937<br /><br />22. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata dari tahun 1937-1946<br /><br />23. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1946-1947<br /><br />24. Tumenggung Mohamad Singer dari tahun 1947-1949<br /><br />25. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1949-1950<br /><br />26. Raden Abdoerachman Kartadipoera dari tahun 1951-1958<br /><br />27. Sulaeman Soemitakoesoemah dari tahun 1951-1958<br /><br />28. a. Antam Sastradipura ( Kepala daerah )<br /><br />b. R. Enoh Soeriadikoesoemah ( Pj. Bupati )<br /><br />29. Mohamad Chafil dari tahun 1960-1966<br /><br />30. Adang Kartaman dari tahun 1966-1970<br /><br />31. Drs. Supian Iskandar ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1970-1972<br /><br />32. Drs. Supian Iskandar dari tahun 1972-1977<br /><br />33. Drs. Soeyoed ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1977-1978<br /><br />34. Drs. H. Kustandi Abdoerachman dari tahun 1978-1983<br /><br />35. Drs. H. Sutardja dari tahun 1983-1993<br /><br />36. Drs. H. Moch Husein Jachjasaputra dari tahun 1993-1998<br /><br />37. Drs. H. Misbach dari tahun 1998-2003<br /><br />38. H. Don Murdono, S.H,M.Si 2003-sekarang<br /><br /></div>SMPN 1 SURIANhttp://www.blogger.com/profile/12714332509612148946noreply@blogger.com0