Salayang pandang
Kabupaten Sumedang adalah kabupaten yang berada di sebelah Timur Propinsi Jawa Barat, berada pada 60°40' - 70°83' Lintang Selatan dan 107°44' Bujur Timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang di sebelah Utara, disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Kota Bandung. Jarak dari Ibukota Propinsi ± 45 km dan berada di antara jalur dua jalan tujuan wisata yakni Bandung dan Cirebon. Luas wilayah Kabupaten Sumedang mencapai 15.220 Ha, dengan jumlah penduduk sekitar 928.353 Jiwa yang tersebar di 26 wilayah kecamatan. Kabupaten Sumedang dikenal sebagai daerah agraris dimana sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dibidang agama, masyarakat Kabupaten Sumedang merupakan masyarakat religius yang mempunyai sikap toleransi beragama yang cukup tinggi.
Pada mulanya Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan dibawah kekuasaan Raja Galuh. Didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Adji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Padjadjaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan. Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke XII. Kemudian pada masa zaman Prabu Tadjimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menenrangi alam, dan kemudian diganti lagi menjadi Sumedang Larang (Sumedang berasal dari Insun Medal/ Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan, dan larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya).
Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada waktu dipimpin oleh Pangeran Angka Wijaya dan Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578, dan dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah selatan sampai dengan samudera Hindia, wilayah utara sampai Laut Jawa, wilayah barat sampai dengan kali Cisadane, dan wilayah timur sampai dengan kali Cipamali.
Sumedang mempunyai ciri khas sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun-alun sebagai pusat yang dikelilingi Mesjid Agung, ruah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun-alun terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922. Dibuat oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda dan dipersembaghkan untuk Pangeran Aria Suriaatmadja atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang. Lingga diresmikan pada tanggal 22 Juli 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr. D. Folk Sampai saat ini Lingga dijadikan lambang daerah Kabupaten Sumedang dan tanggal 22 April diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang.
Adapun urutan lengkap susunan figur para pimpinan Sumedang yang memegang tampuk Pemerintahan dari dahulu sampai sekarang adalah :
1. Pangeran Koesoemahdinata I ( Pangeran Santri ) dari tahun 1530-1578
2. Pangeran Koesoemahdinata II ( Pangeran Geusan Ulun ) dari tahun 1578-1601
3. Pangeran Koesoemahdinata III ( Pangeran Rangga Gempol I ) dari tahun 1601-1625
4. Pangeran Koesoemahdinata IV ( Pangeran Rangga Gede ) dari tahun 1625-1633
5. Raden Bagus Weruh ( Pangeran Rangga Gempol II ) dari tahun 1633-1656
6. Pangeran Koesoemahdinata V ( Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III ) dari tahun 1656-1706
7. Dalem Adipati Tanoemadja dari tahun 1706-1709
8. Raden Tumenggung Koesoemahdinata VII ( Pangeran Rangga Gempol IV/Pangeran Karuhun) dari tahun 1709-1744
9. Dalem Istri Radjaningrat dari tahun 1744-1759
10. Dalem Adipati Koesoemahdinata VIII ( Dalem Anom ) dari tahun 1759-1761
11. Dalem Adipati Soerianagara II dari tahun 1761-1765
12. Dalem Adipati Soerialaga dari tahun 1765-1773
13. Dalem Adipati Partakoesoemah ( Tusschen Bestur Parakanmuncang) dari tahun 1773-1789
14. Dalem Aria Satjapati III dari tahun 1789-1791
15. Raden Tumenggung Soerianagara ( Pangeran Koesoemahdinata IX/Pangeran Kornel ) dari tahun 1791-1828
16. Dalem Adipati Koesoemahjoeda ( Dalem Ageung ) dari tahun 1828-1833
17. Dalem Adipati Koesoemahdinata ( Dalem Alit ) dari tahun 1833-1834
18. Raden Tumenggung Soeriadilaga dari tahun 1834-1836
19. Pangeran Soeria Koesoemah Adinata ( Pangeran Sugih ) dari tahun 1836-1882
20. Pangeran Aria Soeriaatmadja ( Pangeran Mekah ) dari tahun 1882-1919
21. Adipati Aria Koesoemadilaga dari tahun 1919-1937
22. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata dari tahun 1937-1946
23. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1946-1947
24. Tumenggung Mohamad Singer dari tahun 1947-1949
25. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1949-1950
26. Raden Abdoerachman Kartadipoera dari tahun 1951-1958
27. Sulaeman Soemitakoesoemah dari tahun 1951-1958
28. a. Antam Sastradipura ( Kepala daerah )
b. R. Enoh Soeriadikoesoemah ( Pj. Bupati )
29. Mohamad Chafil dari tahun 1960-1966
30. Adang Kartaman dari tahun 1966-1970
31. Drs. Supian Iskandar ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1970-1972
32. Drs. Supian Iskandar dari tahun 1972-1977
33. Drs. Soeyoed ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1977-1978
34. Drs. H. Kustandi Abdoerachman dari tahun 1978-1983
35. Drs. H. Sutardja dari tahun 1983-1993
36. Drs. H. Moch Husein Jachjasaputra dari tahun 1993-1998
37. Drs. H. Misbach dari tahun 1998-2003
38. H. Don Murdono, S.H,M.Si 2003-sekarang
Pada mulanya Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan dibawah kekuasaan Raja Galuh. Didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Adji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Padjadjaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan. Yang pertama yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke XII. Kemudian pada masa zaman Prabu Tadjimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menenrangi alam, dan kemudian diganti lagi menjadi Sumedang Larang (Sumedang berasal dari Insun Medal/ Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan, dan larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya).
Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada waktu dipimpin oleh Pangeran Angka Wijaya dan Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578, dan dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah selatan sampai dengan samudera Hindia, wilayah utara sampai Laut Jawa, wilayah barat sampai dengan kali Cisadane, dan wilayah timur sampai dengan kali Cipamali.
Sumedang mempunyai ciri khas sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun-alun sebagai pusat yang dikelilingi Mesjid Agung, ruah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun-alun terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922. Dibuat oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda dan dipersembaghkan untuk Pangeran Aria Suriaatmadja atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang. Lingga diresmikan pada tanggal 22 Juli 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr. D. Folk Sampai saat ini Lingga dijadikan lambang daerah Kabupaten Sumedang dan tanggal 22 April diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang.
Adapun urutan lengkap susunan figur para pimpinan Sumedang yang memegang tampuk Pemerintahan dari dahulu sampai sekarang adalah :
1. Pangeran Koesoemahdinata I ( Pangeran Santri ) dari tahun 1530-1578
2. Pangeran Koesoemahdinata II ( Pangeran Geusan Ulun ) dari tahun 1578-1601
3. Pangeran Koesoemahdinata III ( Pangeran Rangga Gempol I ) dari tahun 1601-1625
4. Pangeran Koesoemahdinata IV ( Pangeran Rangga Gede ) dari tahun 1625-1633
5. Raden Bagus Weruh ( Pangeran Rangga Gempol II ) dari tahun 1633-1656
6. Pangeran Koesoemahdinata V ( Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III ) dari tahun 1656-1706
7. Dalem Adipati Tanoemadja dari tahun 1706-1709
8. Raden Tumenggung Koesoemahdinata VII ( Pangeran Rangga Gempol IV/Pangeran Karuhun) dari tahun 1709-1744
9. Dalem Istri Radjaningrat dari tahun 1744-1759
10. Dalem Adipati Koesoemahdinata VIII ( Dalem Anom ) dari tahun 1759-1761
11. Dalem Adipati Soerianagara II dari tahun 1761-1765
12. Dalem Adipati Soerialaga dari tahun 1765-1773
13. Dalem Adipati Partakoesoemah ( Tusschen Bestur Parakanmuncang) dari tahun 1773-1789
14. Dalem Aria Satjapati III dari tahun 1789-1791
15. Raden Tumenggung Soerianagara ( Pangeran Koesoemahdinata IX/Pangeran Kornel ) dari tahun 1791-1828
16. Dalem Adipati Koesoemahjoeda ( Dalem Ageung ) dari tahun 1828-1833
17. Dalem Adipati Koesoemahdinata ( Dalem Alit ) dari tahun 1833-1834
18. Raden Tumenggung Soeriadilaga dari tahun 1834-1836
19. Pangeran Soeria Koesoemah Adinata ( Pangeran Sugih ) dari tahun 1836-1882
20. Pangeran Aria Soeriaatmadja ( Pangeran Mekah ) dari tahun 1882-1919
21. Adipati Aria Koesoemadilaga dari tahun 1919-1937
22. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata dari tahun 1937-1946
23. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1946-1947
24. Tumenggung Mohamad Singer dari tahun 1947-1949
25. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah dari tahun 1949-1950
26. Raden Abdoerachman Kartadipoera dari tahun 1951-1958
27. Sulaeman Soemitakoesoemah dari tahun 1951-1958
28. a. Antam Sastradipura ( Kepala daerah )
b. R. Enoh Soeriadikoesoemah ( Pj. Bupati )
29. Mohamad Chafil dari tahun 1960-1966
30. Adang Kartaman dari tahun 1966-1970
31. Drs. Supian Iskandar ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1970-1972
32. Drs. Supian Iskandar dari tahun 1972-1977
33. Drs. Soeyoed ( Pejabat Bupati ) dari tahun 1977-1978
34. Drs. H. Kustandi Abdoerachman dari tahun 1978-1983
35. Drs. H. Sutardja dari tahun 1983-1993
36. Drs. H. Moch Husein Jachjasaputra dari tahun 1993-1998
37. Drs. H. Misbach dari tahun 1998-2003
38. H. Don Murdono, S.H,M.Si 2003-sekarang
0 komentar:
Posting Komentar